Gejala Baby Blues pada Ibu yang Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental./vhiblog
Health

Gejala Baby Blues pada Ibu yang Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 2 Januari 2024 - 16:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penelitian skala nasional menunjukkan 50-70 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues.

Angka ini tertinggi ketiga di Asia kata Ketua Komunitas perempuan dari Wanita Indonesia Keren (WIK) dan psikolog, Maria Ekowati.

Baby blues bisa berdampak buruk pada kesehatan bayi dan ibunya.

Menyoroti bagaimana kasus yang akhir-akhir ini terjadi, mulai dari kasus bunuh diri, angka stunting yang tinggi, dan tidak adanya support system untuk ibu menyusui bisa juga disebabkan karena baby blues.

Dikutip dari Kemenkes, baby blues adalah perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan. Kondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pasca pengiriman. Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu.

Baby blues  merupakan salah satu masalah psikologis yang umum terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Riset menyebutkan bahwa kondisi ini dialami oleh sekitar 60–70% para ibu baru di seluruh dunia.

Hingga saat ini diketahui, penyebab baby blues masih belum pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini; perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan melahirkan, serta riwayat  baby blues  atau depresi sebelumnya, perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan, kurang waktu tidur, hingga rutinitas dan tanggung jawab dalam mengurus bayi.

Hal ini bila tidak diatasi dengan baik akan dapat mempengaruhi ikatan antara ibu dan anak dan berdampak kurang baik.

Gejala kondisi mental yang umum terjadi pada baby blues diantaranya adalah: sulit konsentrasi, mudah cemas, tidak nafsu makan, cepat lelah, tidak semangat mengurus Si Kecil, produksi ASI sedikit.

Gejala baby blues ini biasanya akan mereda dengan sendirinya seiring waktu, yaitu sekitar 2 minggu.Namun, jika gejala baby blues yang dialami berlangsung lebih lama atau cukup parah hingga membuat bunda merasa ingin menyerah atau bunuh diri, hal ini mungkin menandakan bunda mengalami depresi pasca melahirkan.

Kasus depresi pasca melahirkan yang berat bisa menyebabkan terjadinya psikosis postpartum. Kondisi ini jarang terjadi, tapi memerlukan penanganan yang serius karena penderitanya bisa mengalami halusinasi dan delusi yang membahayakan bayi dan dirinya sendiri.

Depresi pasca melahirkan bisa bertahan lama hingga 1 tahun dan gejala yang dialami bisa mengganggu kehidupan, bahkan tumbuh kembang buah hati

Depresi (postpartum) pasca melahirkan adalah kondisi ketika perasaan sedih, putus asa, cemas, dan sejenisnya muncul lebih berat dari baby blues. Keadaan ini dialami oleh 1 dari 7 wanita yang melahirkan. Berbeda dari baby blues, depresi (postpartum) pasca melahirkan tidak dapat hilang sendiri.

Postpartum depression tidak dapat dicegah, tetapi dapat dideteksi lebih dini. Dengan kontrol rutin pasca melahirkan, dokter dapat memonitor kondisi ibu, terutama jika ibu pernah menderita depresi atau postpartum depression.

Uung Victoria Finky, founder Mom Uung mengatakan ibu menyusui dan habis melahirkan membutuhkan support system untuk menghindari dampak buruk kesehatan  mentalnya.

Karena itu, katanya, sebagai pemerhati ibu dan anak, Mom Uung memberikan beragam fasilitas konsultasi untuk 1.200 ibu-ibu yang sedang hamil dan menyusui.

Konsultasi yang diberikan merupakan support kepada ibu-ibu, mulai dari konsultasi menyusui online yang bisa 24 jam, konsultasi offline di Breastfeeding Home Mom Uung, hingga konsultasi menyusui home visit yang semua diberikan secara gratis oleh ibu menyusui. Hingga saat ini jumlah Konsultasi di Mom Uung mencapai angka 1.000.000 di tahun 2023 dan akan terus bertambah.

"Kami juga memberi bekal pengetahuan seputar menyusui, lewat kerjasama dengan 5 dokter ahli laktasi, yang membawahi Tim Konsultasi, memberikan materi edukasi menyusui dan webinar di setiap bulannya," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro