Bisnis.com, JAKARTA - Jika Anda selama ini berpikir tertawa adalah obat terbaik untuk semua penyakit, mungkin saja Anda benar.
Sebuah penelitian ilmiah yang berkelanjutan terus memvalidasi manfaat besar humor dan komedi terhadap kesehatan psikologis kita.
Dilansir timesofindia, efek fisiologis yang langsung dan tidak dapat disangkal dari tertawa tidak dapat diabaikan.
Saat kita tertawa, tubuh kita melepaskan endorfin, hormon perasaan senang yang terkenal dapat meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi rasa sakit.
Menurut dr. Shradha Malik- CEO & Pendiri Athena Behavioral Health dilansir dari timesofindia, respons bawaan ini tidak hanya meningkatkan suasana hati kita tetapi juga berfungsi sebagai pereda stres yang ampuh. Tertawa sebentar saja dapat menstimulasi sirkulasi, meredakan ketegangan otot, dan menurunkan kadar kortisol, hormon stres, sehingga membuat kita merasa lebih rileks dan tenteram.
Selain itu, tertawa memupuk hubungan sosial dan memperkuat ikatan antarpribadi. Berbagi tawa dengan orang lain menumbuhkan persahabatan dan menumbuhkan rasa memiliki dalam lingkungan yang mendukung di mana individu merasa dipahami dan dianut.
Entah itu bertukar lelucon dengan teman, menghadiri pertunjukan komedi, atau menikmati film lucu bersama orang-orang terkasih, tawa menyatukan orang, memperkaya interaksi sosial kita, dan memperkuat rasa kebersamaan.
Selain itu, humor berfungsi sebagai mekanisme penanggulangan pada saat kesulitan. Dalam menghadapi tantangan, menemukan humor dalam absurditas hidup dapat menawarkan perubahan perspektif yang berharga, memungkinkan kita menghadapi keadaan sulit dengan ketahanan dan optimisme.
Dengan membingkai ulang kesulitan melalui kacamata humor, kita dapat mengurangi perasaan tidak berdaya dan mengumpulkan kekuatan batin untuk bertahan, bahkan di tengah kesulitan.
Selain itu, tertawa memberikan manfaat kognitif yang mencakup kemampuan mental kita. Penelitian menunjukkan bahwa humor dan komedi dapat meningkatkan kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, dan fleksibilitas kognitif. Dengan melibatkan pikiran kita dalam aktivitas yang menyenangkan dan ringan, kita menstimulasi jalur saraf yang terkait dengan pembelajaran dan memori, sehingga meningkatkan fungsi kognitif dan ketajaman mental secara keseluruhan.
Selain itu, tertawa telah dimasukkan ke dalam modalitas terapi untuk pengobatan kesehatan mental. Terapi tawa, juga disebut sebagai terapi humor, menggunakan latihan tertawa yang disengaja dan intervensi komedi untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan meringankan gejala depresi dan kecemasan.
Baik melalui sesi yoga tawa, lokakarya improvisasi komedi, atau memadukan humor ke dalam sesi terapi, pendekatan ini memanfaatkan potensi terapeutik dari tawa untuk membantu individu dalam perjalanan mereka menuju kesehatan mental.
Dalam beberapa tahun terakhir, psikologi positif telah menggarisbawahi pentingnya humor dalam memupuk kehidupan yang memuaskan dan bermakna.
Penelitian mengungkapkan bahwa individu dengan selera humor yang kuat cenderung mengalami peningkatan kesejahteraan subjektif dan ketahanan yang lebih besar dalam menghadapi kesulitan.
Dengan menerapkan pendekatan yang menyenangkan dan ringan terhadap tantangan hidup, kita dapat menumbuhkan rasa gembira dan kepuasan yang melampaui pasang surut kehidupan sehari-hari.
Kesimpulannya, tertawa memang merupakan obat mujarab yang ampuh untuk memelihara kesehatan mental kita. Baik melalui ledakan kegembiraan yang spontan atau upaya yang disengaja untuk memasukkan humor ke dalam hidup kita, menerima sisi kehidupan yang lebih ringan dapat menghasilkan efek yang besar pada kesehatan emosional, sosial, dan kognitif kita.
Penting bagi kita untuk tidak meremehkan kekuatan terapeutik dari tertawa – ini mungkin hanya obat penawar yang kita perlukan untuk berkembang di dunia yang semakin kompleks.