Bisnis.com, JAKARTA -- Bioskop Indonesia kembali kedeatangan film teror hiu. Namun, satu ini dengan plot twist berbeda.
Film "No Way Up" disutradarai oleh Claudio Fäh dan di produseri David Brierley dan Will Clarke itu merupakan film bergenre petualangan dan action.
Ditulis oleh Andy Mayson, film ini dibintangi oleh Phyllis Logan, Colm Meaney, Will Attenborough, James Carroll Jordan, Jeremias Amoore, Sophie McIntosh, Grace Nettle, Manuel Pacific, David Samartin, dan Scott Coker.
Berbeda dengan cerita teror hiu pada umumnya yang dimulai di pinggir pantai, cerita kali ini justru dimulai dari udara. Ketika sepasang kekasih dan sahabatnya melakukan perjalanan liburan ke Cabo, Meksiko menggunakan pesawat terbang.
Sepanjang perjalanan, pesawat yang mereka tumpangi tak bergerak mulus, tak jarang mengalami turbulensi sampai menabrak segerombolan burung yang sedang terbang.
Tak lama, mesin pesawat terbakar dan pesawat tua yang mereka tumpangi mulai hancur, berlubang, dan jatuh ke Laut Pasifik. Beberapa penumpang dan kru pesawat ada yang jatuh ke luar pesawat, dan terjebak di dalam pesawat.
Namun, di tengah tragedi nahas tersebut, sekelompok orang berhasil selamat, pasangan kekasih, sahabatnya, bodyguard, seorang kru kabin, seorang nenek dan cucunya.
Mereka selamat berkat kantong udara di bagian belakang pesawat yang belum terendam air. Namun, tak mudah keluar dari pesawat yang tenggelam itu, lantara pesawat itu dikepung segerombolan hiu ganas.
Adakah yang bisa selamat? saksikan "No Way Up" di bioskop kesayangan mulai hari ini, 2 Februari 2024.
Review Film "No Way Up"
Bisnis berkesempatan menyaksikan film ini sebelum jadwal penayangan. Seperti film hiu pada umumnya, film ini memiliki sejumlah adegan yang menegangkan dan membuat penonton penasaran akan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Film ini juga dibalut dengan suara dan musik yang membuat cerita semakin menegangkan. Secara keseluruhan, ketegangan dalam film dibangun dari tata suara dan musiknya.
Namun, di sisi lain, akting para pemeran dalam film masih kurang baik, dan justru membuat film ini tidak jadi menegangkan.
Beberapa adegan juga menunjukan interaksi tidak penting, di mana para aktor mengatakan kalimat-kalimat untuk menenangkan diri yang tidak membantu dalam situasi yang sedang dialami. Pemilihan kisah penyelamatan diri juga tidak masuk akal dan cara pemeran utamanya bertahan hidup juga sangat tidak realistis.