Ilustrasi dokter akan menyuntikkan vaksin/istimewa
Health

IDI: Indonesia Kekurangan 96 Ribu Dokter Umum dan 30 Ribu Dokter Spesialis

Redaksi
Kamis, 22 Februari 2024 - 17:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr, Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan persebaran dokter di Indonesia masih belum merata atau maldistribusi.

Kekurangan ini terjadi baik untuk dokter umum dan spesialis.

Dia mengambil contoh kepada 5 provinsi yang memiliki jumlah dokter umum cukup tinggi.

5 provinsi itu meliputi Jawa Barat yang mempunyai 22.443 dokter umum, DKI Jakarta 21.617, Jawa Timur 16.348, Jawa Tengah 14.416, dan Sumatera Selatan 5.820.

Lebih lanjut, pada peta persebaran dokter spesialis juga mengalami maldistribusi di beberapa provinsi, seperti DKI Jakarta 8.787, Jawa Barat 6.293, Jawa Timur 6.234, Sumatera Utara 2.521.

“Ada maldistribusi. Jadi pemerataan dokter yang tidak sama di setiap wilayah Indonesia. Sehingga proporsinya sangat berbeda,” kata Adib, dalam konferensi pers secara online dengan tema “Kekurangan Dokter vs Pemerataan Dokter” Kamis (22/02/2024)

Adib mengatakan Indonesia membutuhkan 250.000 dokter umum untuk 280 juta penduduk di Indonesia, Artinya, lanjutnya, saat ini Indonesia kekurangan 96.143 dokter umum.

Sedangkan dokter spesialis membutuhkan 78.400 untuk 280 juta penduduk Indonesia, yang berarti Indonesia kekurangan 30.946 dokter spesialis

“Ini kita belum hitung pertumbuhan penduduk itu juga. Tapi, paling tidak kita mengasumsikan angka pertumbuhan penduduk di dalam 5 tahun mendatang, mungkin tidak terlalu besar juga,” ujar Adib.

Menurutnya, tidak meratanya fasilitas kesehatan turut mempengaruhi persebaran dokter di Indonesia. Dia beranggapan berdirinya fasilitas kesehatan dapat menyerap tenaga dokter dan bertugas pada wilayah tersebut.

“Banyaknya rumah sakit-rumah sakit baru itu juga mendukung untuk kemudian munculnya jumlah dokter di wilayah DKI. Begitu juga di wilayah yang lain. Sehingga pertumbuhan terkait faskes itu akan menarik juga kebutuhan SDM,” paparnya.

Bagi dia ketimpangan ini dapat mempengaruhi efisiensi pelayanan kesehatan di berbagai wilayah Indonesia.(Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro