Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai orang tua, tentunya Anda akan mengusahakan yang terbaik bagi sang buah hati. Namun, masih banyak ditemukan orang tua yang belum bisa memahami karakter anak dengan baik.
Biasanya ibu dan anak memiliki ikatan batin yang kuat, tetapi ada beberapa hal yang harus dipahami oleh orang tua dalam memahami karakter pada anak.
Kenali 4 tipe kepribadian anak:
1. Karakter anak kepribadian koleris
Karakter kepribadian anak yang kholehgnis ini memiliki sifat umum yang ditandai dengan sikap ekstrovert, optimistis, dan aktif dalam setiap situasi.
2. Karakter anak kepribadian melankolis
Karakter kepribadian anak melankolis ini cenderung memiliki sifat yang ditandai dengan introvert, pemikir, dan pesimistis dalam segala hal.
3. Karakter anak kepribadian sanguinis
Karakter kepribadian sanguinis ini memiliki sifat yang cenderung ekstrovert, retorik, dan optimis dalam melakukan sesuatu.
4. Karakter anak kepribadian plegmatis
Karakter kepribadian ini cenderung memiliki sifat yang introvert, pengamat situasi, dan pesimistis.
Penjelasan mengenai karakter kepribadian di atas, mampu membantu Anda dalam memahami karakter pada anak. Pentingnya memahami karakter pada anak, memiliki dampak yang menguntungkan. Ketika Anda mampu memahami karakter anak, maka Anda bisa mengontrol dan mengawasi aktivitas yang dilakukan oleh sang anak tanpa rasa takut dan cemas.
Namun, jika dikaitkan dengan berbagai kasus yang ada di Indonesia, banyak anak yang belum terbiasa terbuka dengan orang tua mereka. Jadi, segala hal yang ingin diungkapkan akan ditahan dan enggan melakukan komunikasi bersama orang tua.
Tugas Anda selaku orang tua adalah selalu bersikap terbuka pada anak dan tidak membatasi segala aktivitas yang menghambat perkembangan anak.
Seperti kasus yang sedang viral saat ini, yaitu ditemukan seorang santri inisial B (14) asal Pondok Pesantren Al-Hanifiyah, Kota Kediri, Jawa Timur, yang tewas karena dibunuh oleh kakak kelasnya pada Jumat (23/02).
Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengirim pesan kepada ibunya. Pesan yang disampaikan adalah perasaan takut dan meminta untuk segera dijemput. “Aku takut ma, maaa tolonggg. Sini cpett jemput,” ungkap korban sebelum ditemukan dalam keadaan tewas.
Dari pesan tersebut, sudah menggambarkan situasi korban dalam keadaan takut dan merasa diancam oleh pelaku. Orang yang menjadi korban bullying akan merasa takut ketika mengadu kepada orang terdekat mengenai kasus tersebut.
Hal yang biasa dilakukan oleh korban bullying adalah dengan meminta bantuan secara halus kepada orang lain tanpa menceritakan kejadian yang dialami.