Bisnis.com, JAKARTA - Sekelompok ilmuwan sedang mengembangkan "suntikan anti-menopause" yang dapat menghentikan wanita mengalami menopause.
Riset ini dilakukan karena banyak perempuan yang mengalami masa sulit saat menghadapi menopause.
Hot flashes, kabut otak, perubahan suasana hati, dan kelelahan ekstrem hanyalah beberapa di antaranya.
Dilansir dari Express, para ilmuwan di New York dari perusahaan bioteknologi Oviva Theraputics, mengatakan suntikan tersebut, dapat diberikan setiap beberapa bulan sekali.
Fungsinya, seperti hormon yang disebut hormon anti-Mullerian (AMH), yang berfungsi dalam ovulasi perempuan. Hormon ini biasanya mulai menurun ketika seorang wanita berusia 25 tahun.
Selama usia menopause, yang biasanya antara 45 dan 55 tahun, mereka mengalami penurunan besar dalam hormon reproduksi yang dibutuhkan untuk kehamilan.
Baca Juga Makanan Cegah Insomnia Selama Menopause |
---|
Namun para peneliti berpendapat bahwa menyuntik wanita dengan AMH setiap beberapa bulan dapat meningkatkan kadar hormon AMH secara artifisial.
Hal ini, kata mereka, dapat menunda peralihan tersebut, mungkin selamanya.
Namun para ilmuwan telah menemukan bahwa ketika seorang wanita memiliki kadar AMH yang lebih tinggi, penurunan tersebut dapat diperlambat.
Obat tersebut saat ini sedang diuji pada tikus untuk menunjukkan apakah aman digunakan, dan hasilnya diharapkan dalam beberapa bulan ke depan.
Jika berhasil, uji coba pada manusia dapat dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.
Penelitian ini tidak mengungkapkan risiko apa pun dari obat tersebut, namun HRT telah terbukti meningkatkan risiko kanker payudara dan endometrium.
Dr Daisy Robinton, ahli biologi molekuler di Oviva Therapeutics yang mengerjakan pengembangan ini, mengatakan kepada obat ini tidak hanya menunda menopause, tetapi juga mencegahnya.
Setiap siklus, seorang wanita kehilangan sekitar 1.000 folikel - baik melalui ovulasi, pelepasan sel telur, atau melalui kematian sel secara alami.