Bisnis.com, JAKARTA - Menopause merupakan kondisi berakhirnya siklus menstruasi secara alami. Siklus ini dapat terjadi pada perempuan, khususnya di usia 40 hingga 50 tahun ke atas.
Umumnya, menopause disertai dengan beberapa gejala dan ciri yang cukup nyata seperti perubahan hormon dan tanda-tanda penuaan pada kulit.
Tahapan menopause dibagi menjadi tiga tahapan, yakni:
1. Perimenopause atau transisi menopause
Perimenopause dimulai dari delapan hingga sepuluh tahun sebelum menopause berlangsung. Tahapan ini dapat terjadi ketika ovarium bekerja secara bertahap untuk memproduksi estrogen dalam jumlah yang sedikit.
Umumnya, tahapan ini dimulai saat usia 40-an dan disertai gejala seperti haid tidak teratur, hot flashes dan perubahan suasana hati.
2. Menopause
Menopause adalah kondisi ketika Anda tidak lagi merasakan periode menstruasi. Pada tahap ini, ovarium tidak akan memproduksi sel telur dan tidak akan menghasilkan banyak estrogen.
Penyedia layanan medis mendiagnosis menopause terjadi ketika perempuan tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.
3. Pascamenopause
Pascamenopause merupakan kondisi yang terjadi setelah menopause. Tahapan ini perempuan akan mengalami gejala menopause secara ringan, seperti peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit jantung akibat rendahnya kadar estrogen di dalam tubuh.
Perempuan yang mengalami menopause mengalami peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit jantung karena kadar estrogen yang rendah.
Selain tahapan tersebut, Anda juga harus mengetahui beberapa gejala yang terjadi saat menopause, meliputi perubahan fisik, psikologis, dan seksual. Melansir dari my.clevelandclinic.org, berikut ciri dan gejala menopause pada perempuan:
1. Periode haid yang tidak teratur yang tidak teratur atau periode yang lebih berat atau lebih ringan dari biasanya
2. Mengalami hot flashes atau yang dikenal dengan gejala vasomotor (perasaan hangat juga dikenal sebagai gejala vasomotor (perasaan hangat yang mengalir secara tiba-tiba).
3. Munculnya keringat dingin
4. Kekeringan yang mengakibatkan ketidaknyamanan saat berhubungan seks
5. Sering membuang air kecil
6. Kesulitan tidur (insomnia)
7. Perubahan suasana hati
8. Kulit kering
9. Sindrom pramenstruasi yang memburuk (PMS)
10. Jantung yang mudah berdebar
11. Sakit kepala, nyeri otot, dan sendi
12. Perubahan libido (dorongan seks)
13. Sulit berkonsentrasi, kenaikan berat badan, dan kerontokan pada rambut
Gejala ini disertai dengan perubahan hormon yang berbeda dari biasanya. Beberapa orang bisa saja memiliki gejala menopause yang intens bahkan ringan. Gejala yang Anda alami selama setiap tahap menopause merupakan bagian dari penyesuaian tubuh terhadap perubahan. Bila menopause tiba, hal tersebut berpengaruh langsung terhadap tanda penuaan secara alami.
Namun, tahukah Anda bahwa menopause dapat dicegah? Pencegahan yang dimaksud adalah mengelola gaya hidup yang sehat supaya perempuan tidak mengalami menopause sejak dini. Berikut cara pencegahan menopause yang dapat dilakukan:
1. Menghindari makanan pedas, terlalu asin, dan manis
2. Hindari konsumsi minuman panas, kopi, maupun teh secara berlebih
3. Hidup di lingkungan yang bersih, asri, dan nyaman
4. Gunakan pakaian yang sejuk
5. Rutin melakukan meditasi, yoga, ataupun tahapan relaksasi lainnya
Jika saat ini Anda sudah mengalami menopause, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat tubuh lebih sehat dan terjaga. Rutinitas yang dapat dilakukan ketika mengalami menopause adalah:
1. Olahraga rutin minimal 30 menit dalam sehari.
2. Istirahat dan terapkan pola tidur yang cukup.
3. Tidak merokok ataupun mengonsumsi minuman alkohol.
4. Perbanyak asupan buah dan sayur
5. Hindari asupan lemak, gula, dan minyak yang berlebih.
6. Konsumsi vitamin yang sesuai dengan anjuran dokter. (Maharani Dwi Puspita Sari)