Bisnis.com, JAKARTA – Berbagai manfaat puasa untuk kesehatan memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, puasa mengaktifkan sel autofagi yang bisa mencegah seseorang terhindar dari kanker usus sampai penuaan dini.
Ketika berpuasa, tubuh secara otomatis menggunakan lemak sebagai pengganti energi sehingga berdampak pada organ pankreas dan kestabilan darah serta kadar insulin dalam tubuh.
Autofagi adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk memakan sel-sel yang rusak. Menariknya, sel itu aktif ketika seseorang menjalankan ibadah puasa.
“Pada saat kita puasa yang terjadi selain perubahan metabolisme. Sistem imun mulai aktif untuk bersih-bersih jaringan yang rusak,” kata Dr. dr. Stevent Sumantri, SpPD, K-AI, DAA, FINASIM, kepada wartawan, dikutip Kamis (28/3/2024).
Pada acara bertajuk “Minding Gut Health with The Benefits of Ramadan Fasting” yang diselenggarakan Prodia, Stevent mengungkapkan autofagi aktif ketika berpuasa selama 16 jam dan puncaknya setelah 48-72 jam.
“Saat terjadi puncaknya, autogai akan menurunkan risiko kanker, memperbaiki sel-sel tubuh dengan cara mengonsumsi sel-sel tubuh yang mati atau rusak,” kata Stevent.
Menurutnya, terjadinya kanker terutama pada usus disebabkan sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat. Terlebih, jadwal makan tidak diatur yang membuat sistem pencernaan sulit memproses makanan.
Adanya autofagi bermanfaat untuk menggantikan sel yang rusak menjadi sel baru sehingga imun tubuh jauh lebih kuat untuk menghadapi virus atau bakteri jahat.
Tak hanya mencegah kanker, dari sebuah penelitian yang dipaparkan oleh Stevent menunjukan autofagi berkontribusi menekan terjadinya penuaan dini. Sebab regenerasi sel membuat organ di dalam tubuh bekerja dengan optimal.
Lebih lanjut, dia menjelaskan mekanisme autofagi menurunkan kadar kolesterol yang menjadi cikal bakal terjadinya penyakit jantung.
Stevent menyarankan kepada masyarakat untuk berpuasa setiap bulannya agar autofagi tetap aktif dan meregenerasi sel. Salah satu puasa yang bisa diterapkan 5:2, di mana dalam satu minggu berpuasa selama 2 hari.
Selain itu, jika seseorang memiliki masalah kesehatan yang membuat tidak bisa puasa, dia mengimbau supaya pola makan bisa memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dalam satu piring, katanya, setengahnya berisikan protein, seperempatnya berisikan karbohidrat, dan sayur-sayuran. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)