Bisnis.com, JAKARTA - Konsumsi makanan yang sehat, menjadi salah satu kunci atas kestabilan metabolisme dan sumber energi bagi tubuh manusia. Ada berbagai manfaat yang dihasilkan ketika mengonsumsi makanan sehat, salah satunya membantu mengatasi peradangan.
Peradangan adalah salah satu cara tubuh melindungi diri dari bahaya, dan memberikan respon cepat terhadap cedera atau infeksi yang terjadi.
Namun, proses ini tidak boleh dibiarkan dengan cara yang salah, karena akan berdampak pada masalah kesehatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan sifat anti-inflamasi.
Sifat anti-inflamasi mampu mengatasi peradangan dan mengurangi rasa nyeri pada tubuh. Cepat atau lambatnya peradangan yang terjadi di dalam tubuh, dapat dikaitkan dengan riwayat kesehatan yang dimiliki oleh seseorang, diantaranya disebabkan oleh faktor:
1. Memiliki riwayat penyakit jantung
2. Kanker
3. Hipertensi
4. Depresi
5. Diabetes
6. Gangguan kecemasan
Baca Juga : Tips Sehat, Cara Untuk Berhenti Merokok |
---|
Enam faktor tersebut menjadi pengaruh yang cukup besar atas peradangan yang terjadi pada tubuh manusia. Namun, dibalik pengaruh tersebut, terdapat beberapa penyebab yang mengakibatkan munculnya peradangan di dalam tubuh, yaitu:
1. Pilihan makanan
2. Merokok dan penggunaan tembakau
3. Kebiasaan berolahraga yang buruk
4. Pola tidur yang tidak teratur
5. Penggunaan alkohol
6. Infeksi virus atau bakteri
7. Alergi pada kulit
Dilansir dari UCDAVIS HEALTH, tujuh penyebab tersebut mempengaruhi secara langsung terhadap munculnya peradangan pada tubuh seperti gatal, kemerahan, ruam, maupun penurunan dan kenaikan berat badan yang tidak teratur. Maka dari itu, diperlukan adanya penanganan yang tepat untuk mengatasi peradangan tersebut.
Berikut 9 tips makan sehat yang dapat membantu mengatasi peradangan:
1. Konsumsi karbohidrat dan tinggi serat
Karbohidrat menjadi salah satu sumber energi bagi yang dapat membantu menurunkan peradangan dalam tubuh. Anda dapat mengonsumsi karbohidrat dengan kandungan serat yang tinggi seperti ubi, jagung, buncis, dan labu. Hindari konsumsi karbohidrat yang berasal dari tepung seperti roti, mie instan, muffin, dan lainnya.
2. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
Konsumsi sayur dan buah setiap hari, mampu mengatasi peradangan pada tubuh. Anda dapat mengonsumsi buah dan sayur yang memiliki sifat anti-inflamasi seperti brokoli, tomat, ceri, jamur, dan lainnya. Pastikan cara konsumsi buah dan sayur tersebut secara tepat, hindari penggunaan gula dan natrium yang berlebih, supaya proses peradangan segera membaik.
3. Kurangi rasio omega-6 dan perbanyak konsumsi omega-3 dalam makanan
Omega-3 merupakan salah satu nutrisi yang mampu memenuhi kebutuhan gizi dan mengurangi rasa nyeri akibat peradangan Anda dapat mengonsumsi omega-3 berupa telur, bayam, kacang kenari, salmon, dan sebagainya.
Kurangi konsumsi omega-6 seperti jagung, minyak kedelai, dan biji anggur, untuk menghindari masalah yang terjadi pada pembentukan fungsi serta sel di dalam tubuh.
4. Kurangi asupan gula
Konsumsi gula yang berlebih dapat mempengaruhi proses penyembuhan peradangan yang terjadi dalam tubuh. Makanan dan minuman manis sebaiknya dihindari, untuk kepentingan kesehatan dalam jangka panjang. Cobalah untuk melakukan diet rendah gula, supaya efektivitas kinerja pada tubuh dapat terjaga dengan baik.
Baca Juga : Tips Gaya Hidup Sehat agar Berat Badan Stabil |
---|
5. Hindari konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol memiliki pengaruh yang buruk bagi kesehatan manusia. Jumlah alkohol yang berlebih dapat mempengaruhi dan merusak fungsi organ, dan membuat proses penyembuhan peradangan terjadi secara lambat. Pilihlah minuman yang sehat dan berdampak baik bagi tubuh seperti air putih, jus buah, serta lainnya.
6. Konsumsi teh dan rempah
Konsumsi teh dan rempah alami, mampu membawa dampak positif bagi kesehatan. Dalam hal ini, Anda dapat mengonsumsi teh dan rempah dengan sifat anti-inflamasi seperti teh hitam, teh hijau, dan putih. Jenis teh tersebut memiliki kandungan antioksidan dan polifenol yang dapat membantu melawan peradangan pada tubuh. Anda juga dapat mengonsumsi minuman rempah dengan bahan dasar jahe, kunyit, kencur, dan lainnya.
7. Perhatikan sumber lemak yang masuk ke dalam tubuh
Ketika tubuh sedang mengalami peradangan, sebaiknya hindari makanan yang mengandung lemak trans, seperti makanan yang digoreng maupun mengandung minyak terhidrogenasi parsial. Sebaiknya Anda mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun ekstra virgin, minyak bunga matahari, dan jenis lainnya yang memiliki rasa netral saat dimasak.
Kadar lemak jahat yang berlebih dapat menghambat proses penyembuhan peradangan yang terjadi. Maka dari itu, pilihlah makanan sehat yang mengandung lemak tak jenuh untuk mengoptimalkan sistem kerja pada organ tubuh.
8. Konsumsi makanan rendah lemak
Konsumsi makanan rendah lemak mampu mengurangi peradangan yang terjadi pada tubuh manusia.
Anda dapat mengonsumsi makanan rendah lemak berupa susu kedelai, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Alternatif lainnya yang dapat dikonsumsi adalah ikan, ayam, maupun jenis unggas lainnya. Hindari konsumsi daging merah dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi.
9. Pilih makanan dengan kadar serat yang tinggi
Serat memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan, salah satunya adalah untuk mengatasi masalah pencernaan pada tubuh manusia. Peradangan dapat terjadi di dalam tubuh, salah satunya terjadi pada usus. Dalam hal ini, Anda dapat mengonsumsi makanan dengan kadar serat tidak larut dan larut dalam air.
Serat tidak larut akan memberikan kotoran pada tinja manusia. Hal ini yang membantu pencernaan pada usus, melakukan pergerakan supaya lebih mudah untuk dikeluarkan. Anda dapat mengonsumsi serat tidak larut berupa sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Serat larut akan menyerap air dan membentuk gel, untuk membantu gula darah supaya tetap stabil, dan membuat perut terasa kenyang lebih lama. Serat larut memiliki fungsi untuk mendukung pergerakan usus, meningkatkan keseimbangan hormonal, dan menurunkan kolesterol. Anda dapat mengonsumsi serat larut seperti oat, chia seed, kacang polong, dan sebagainya. (Maharani Dwi Puspita Sari)