Bisnis.com, MALANG—Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang bisa menjangkiti salah satu atau kedua paru-paru dan saat menimpa anak, merupakan kondisi serius yang harus diwaspadai oleh orangtua karena dapat menyebabkan komplikasi berbahaya atau bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Tropik Infeksi, Irene Ratridewi, mengatakan di seluruh dunia, 800.000 balita meninggal karena pneumonia setiap tahunnya.
Di Indonesia, lebih dari 19.000 balita meninggal karena pneumonia pada 2018, atau lebih dari 2 anak setiap jam.
“Pneumonia dapat menular dan bisa menyebar dengan beberapa cara,” katanya pada Talkshow: Pentingnya Pencegahan Pneumonia pada Anak Sejak Dini, di Malang, Sabtu (8/6/2024).
Pneumonia, kata dia, bisa menular melalui udara (melalui batuk atau bersin), melalui darah, khususnya selama atau setelah kelahiran, atau melalui permukaan yang terkontaminasi.
Sekitar 50% kematian anak akibat pneumonia berkaitan dengan polusi udara. Sistem imun yang sehat biasanya melindungi tubuh dari penyebab infeksi, tetapi ada banyak faktor yang bisa melemahkan perlindungan tubuh.
Pada anak-anak, polusi udara merupakan salah satu faktornya.
Tidak ada penyebab tunggal pneumonia, pneumonia bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang ada di udara.
Dia mengingatkan, pneumonia pada anak merupakan kondisi serius yang harus diwaspadai oleh orangtua karena dapat menyebabkan komplikasi berbahaya atau bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Anak-anak yang terkena pneumonia, kata dia, akan sulit dan terasa sakit untuk bernapas karena paruparunya berisi nanah dan cairan. Gejala lain dari pneumonia termasuk demam, batuk, dan wheezing (mengi atau napas berbunyi). Kondisi ini biasanya diawali dengan adanya infeksi saluran pernapasan atas, seperti pada hidung dan tenggorokan. Infeksi kemudian berkembang ke paru-paru dan menyebabkan penumpukan cairan, sehingga aliran udara di paru-paru terhambat.
“Pada kondisi ini, pernapasan anak akan semakin berat sehingga berujung pada gangguan pernapasan,” ujarnya.
Dia meyakinkan, hampir seluruh kematian akibat pneumonia dapat dicegah. Cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari pneumonia adalah dengan imunisasi, khususnya imunisasi Hib, pneumococcus, campak, dan pertussis.
Beberapa virus yang dapat menyebabkan pneumonia pada anak a.l rhinovirus, virus influenza, dan respiratory syncytial virus (RSV).
Selain itu, virus campak juga dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia pada kondisi tertentu. “Salah satu upaya mendukung penurunan resiko terkena pneumonia adalah dengan vaksinasi,” ucapnya.
Selain itu, menurut dia, imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) adalah cara tepat untuk mencegah penyakit pneumonia. Imunisasi PCV lengkap diberikan secara berkala pada bayi di usia 2, 4, 6, dan 12 – 15 bulan. Dengan melakukan imunisasi secara lengkap, diharapkan anak dapat terhindar dari bahaya penyakit pneumonia. (K24)