Bisnis.com, JAKARTA — Cuaca panas dan hujan rak menentu bisa membuat seseorang terkena serangan panas atau heatstroke. Salah satu penyebabnya selain karena udara panas, juga karena dehidrasi.
Menurut BMKG sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mengalami awal musim kemarau 2024 pada bulan Mei—Agustus. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap menjaga asupan cairan agar tidak dehidrasi.
Kebutuhan cairan dewasa secara umum menurut Kementerian Kesehatan adalah minum air 2 liter per hari atau setara delapan gelas berukuran 200—250 mL.
Namun, kebutuhan cairan tubuh masing-masing orang tidak sama, yakni dipengaruhi faktor berat badan, usia, jenis kelamin, hingga aktivitas harian.
Namun, menurut Medical Officer PT Kalbe Farma Tbk, dr. Elizabeth Angelina, pada lansia, kebutuhan cairan akan bergantung adanya penyakit bawaan tertentu, misalnya gagal ginjal atau penyakit jantung, maka biasanya asupan cairan lebih dibatasi
Selanjutny, apabila berdasarkan jenis kelamin, dr. Angel mengatakan, biasanya laki-laki perlu lebih banyak asupan cairan dibandingkan perempuan karena masa otot laki-laki lebih besar.
"Tetapi, jika perempuan sedang hamil atau menyusui, kebutuhan cairannya bisa lebih banyak daripada biasanya. Sedangkan faktor tingkat aktivitas, seperti intensitas aktivitas atau olahraga, kebutuhan cairan tubuhnya lebih tinggi daripada pekerja yang hanya di kantor. Di samping itu, cuaca panas pun memengaruhi kebutuhan cairan tubuh manusia," jelasnya dalam siaran langsung.
Dia menegaskan, memenuhi kebutuhan asupan cairan sangat penting, karena sekitar 60 persen komponen tubuh manusia terdiri dari air dan ada banyak fungsi air untuk tubuh.
Air dapat mengatur suhu tubuh, apalagi jika dalam keadaan berkeringat. Kemudian, air juga dapat membantu penyerapan nutrisi, pencernaan, memelihara kelembaban kulit, membantu mengangkut nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh.
"Air juga membantu detoksifikasi lewat ginjal, karena pengeluaran urine juga membutuhkan air,” jelas dr. Angel.
Sumber Cairan Tak Hanya dari Air Putih
Dr. Angel menjelaskan bahwa cairan bukan hanya berasal dari air mineral atau air putih. Namun, bisa juga didapatkan dari minuman bervitamin yang memiliki manfaat untuk kebutuhan asupan cairan tubuh.
Hal ini penting, pasalnya apabila manusia mengalami kekurangan cairan, berisiko sistem-sitem tubuh tidak dapat bekerja dengan baik karena air mengatur banyak sistem di tubuh.
“Kurangnya cairan akan membuat manusia lebih cepat lelah, karena asupan oksigen, nutrisi, darah, tidak tersalurkan dengan baik. Lalu bisa juga kurang fokus, kurang konsentrasi karena otaknya tidak cukup asupan, pencernaan terganggu, mudah mengalami sembelit," paparnya.
Selain itu, jika kekurangan cairan dalam jangka waktu lama, kerja ginjal akan menjadi berat dan berisiko ke arah gangguan fungsi ginjal.
Gejala Kekurangan Cairan
Dokter Angel menambahkan, ketika tubuh mengalami kekurangan cairan, akan ada tanda-tanda atau gejala ringan hingga berat yang muncul, di antaranya, pada gejala ringan—sedang ada tanda-tanda lebih cepat merasa haus, warna urine akan lebih pekat atau gelap, lebih mudah lelah, pusing, sakit kepala, atau mulut dan tenggorokan lebih kering.
Sedangkan jika sudah tahap berat, denyut jantung bisa lebih cepat, tekanan darah rendah, linglung, pingsan, bahkan jika kondisinya fatal perlu dilarikan ke rumah sakit.