Hilang Penciuman Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung/reuters
Health

Hilang Penciuman Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 20 Juni 2024 - 11:42
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 64 juta orang di seluruh dunia mengalami gagal jantung suatu kondisi medis di mana jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh.

Gagal jantung dapat disebabkan oleh penyakit lain yang melemahkan otot jantung, seperti penyakit jantung koroner, serta faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

Peneliti dari Michigan State University mengatakan kehilangan indera penciuman dapat membantu memprediksi risiko seseorang terkena gagal jantung. Studi ini baru-baru ini dipublikasikan di Journal of American Heart Association.

Orang-orang mulai kehilangan indra penciumannya seiring bertambahnya usia dan penelitian sebelumnya menunjukkan disfungsi penciuman mulai meningkat setelah kita mencapai usia 60 tahun.

“Kehilangan atau gangguan penciuman mempengaruhi sekitar seperempat orang dewasa yang lebih tua,” Honglei Chen, PhD, Profesor Yayasan Penelitian MSU di Departemen Epidemiologi dan Biostatistik di Michigan State University College of Human Medicine, dan penulis utama studi ini, dilansir dari Medical News Today .

Hilangnya bau juga mungkin berhubungan dengan kesehatan jantung, tambah Keran Chamberlin, peneliti doktoral epidemiologi di Michigan State University, dan penulis pertama penelitian ini.

Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari sekitar 2.500 orang di National Institute on Aging’s Health ABC Study. Peserta yang pertama kali terdaftar dalam penelitian ini pada tahun 1997 dan 1998 adalah orang dewasa lanjut usia yang sehat antara usia 70 dan 79 tahun.

Peserta penelitian diikuti mulai dari saat indra penciumannya diuji pada kunjungan klinik pada tahun 1999 atau 2000 hingga 12 tahun atau hingga mereka mengalami penyakit kardiovaskular atau meninggal dunia.

Para ilmuwan menganalisis data untuk melihat apakah mereka dapat menemukan hubungan antara hilangnya penciuman dan kondisi kardiovaskular termasuk serangan jantung, stroke, gagal jantung kongestif, angina, atau kematian akibat penyakit jantung koroner.

Pada kesimpulan penelitian, para peneliti menemukan peserta yang kehilangan indera penciuman memiliki peningkatan risiko 30% terkena gagal jantung kongestif dibandingkan dengan mereka yang tidak kehilangan indera penciuman.

Penulis penelitian melaporkan tidak menemukan hubungan antara hilangnya penciuman dan penyakit jantung atau stroke.

“Memang benar, kami tidak memiliki penjelasan yang baik mengenai hal ini. Namun dibandingkan dengan penyakit jantung koroner atau stroke, gagal jantung kongestif merupakan sindrom yang lebih kompleks dan lanjut dengan kelainan struktural atau fungsional jantung,” ujarnya.

"Hilangnya penciuman mungkin menandakan kerentanan yang lebih tinggi terhadap stres miokard selain aterosklerosis. Namun demikian, temuan kami masih bersifat awal dan menunggu konfirmasi.”

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro