Gejala depresi pada orang dewasa./RTVe
Health

Judi Online Picu Banyak Perceraian, Begini Saran Psikolog

Aziz Rahardyan
Sabtu, 13 Juli 2024 - 21:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Judi online membuat banyak orang kalap, sampai-sampai membuat rumah tangganya hancur. Lantas, apa saja yang bisa diupayakan keluarga dan pasangan seorang pencandu judi?

Psikolog A. Kasandra Putranto menjelaskan gangguan perjudian utamanya disebabkan sensasi dan dorongan yang kuat ketika seseorang memenangkan uang atau mendapat kepuasan emosional setelah berjudi. 

"Faktor lingkungan, seperti adanya akses mudah ke perjudian dan tekanan dari lingkungan sekitar, juga dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang terperangkap dalam adiksi judi," jelasnya kepada Bisnis, Sabtu (13/7/2024).

Gangguan perjudian dapat mempengaruhi keseimbangan mental seseorang. Tak heran, perceraian akibat judi yang dipicu kehancuran ekonomi rumah tangga pun makin marak terjadi.

Tak mengherankan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perceraian yang dipicu faktor judi mencapai 1.572 kasus sepanjang 2023, tercatat meningkat 32% dari tahun sebelumnya (year-on-year) sebesar 1.191 kasus.

Dilansir dari Data Indonesia, provinsi dengan jumlah kasus perceraian karena judi terbanyak, antara lain Jawa Timur dengan 415 kasus, Jawa Barat dengan 209 kasus, Jawa Tengah dengan 143 kasus, Sumatra Utara dengan 121 kasus, dan Banten dengan 109 kasus.

"Pasangan, anak, dan anggota keluarga bisa terjebak dalam lingkaran ketakutan dan kehilangan kepercayaan pada pencandu. Terutama ketika mengalami kerugian finansial signifikan yang berdampak negatif pada perekonomian keluarga, bahkan perekonomian nasional," tambah Kasandra.

Kasandra menekankan bahwa orang yang telanjur menjadi pencandu judi biasanya sulit sembuh. Oleh karena itu, kuncinya adalah pembatasan akses berjudi, bantuan pengelolaan keuangan, sampai membantu si pencandu mengakses upaya rehabilitasi, terapi, atau bertemu kelompok dukungan penyembuhan. 

"Penanganan adiksi judi sangat sulit. Bahkan, sebaiknya harus sudah ditanamkan kepada anak sejak dini. Memberikan awareness bahwa perjudian yang berlebihan dapat merugikan keuangan dan kesejahteraan memerlukan keahlian ketimbang sekadar nasihat," ujarnya.

Terlebih, saat ini meminjam dana tunai melalui pinjol sangat mudah. Apabila pencandu tidak segera mengalihkan nafsu berjudinya ke hal-hal lain yang lebih positif, rumah tangga bisa hancur karena utang. 

"Cari kegiatan lain yang bisa menarik minat dan memberikan kepuasan. Buat anggaran yang realistis untuk memenuhi kebutuhan dasar dan buat strategi untuk menghindar dari situasi ingin menggunakan uang untuk berjudi. Terakhir, jauhkan diri dari akses judi, juga teman-teman yang terlibat dalam perjudian," jelas Kasandra.

PENCEGAHAN DEPRESI

Sementara itu, keluarga pencandu judi online bisa melakukan upaya-upaya pencegahan agar tidak terjatuh dalam depresi atau frustasi parah saat terjebak dalam keterpurukan ekonomi akibat utang.

Pertama-tama penting untuk mengakui dan menerima situasi tanpa mempersalahkan kondisi. Dukungan emosional, memberikan nasihat finansial yang bijaksana, dan membantu mencari solusi kreatif untuk mengatasi utang akibat judi merupakan kunci agar rumah tangga tak lantas semakin berantakan. 

"Keluarga dapat berperan dalam memberikan pengawasan dan membantu menjaga individu tersebut tetap disiplin dalam menjalankan rencana keuangan. Mempertahankan komunikasi terbuka akan membantu mereka lebih nyaman dalam berbagi perasaan dan kesulitan," tutupnya. 

Penulis : Aziz Rahardyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro