Bisnis.com, JAKARTA – Luka tembak merupakan keadaan darurat yang tingkat cederanya tergantung pada beberapa faktor, seperti bagian tubuh mana yang tertembak, ukuran peluru, dan jenis senjata.
Maka dari itu, penanganan medis sangat diperlukan dengan segera apabila Anda melihat seseorang tertembak.
Setelah menghubungi layanan darurat, Anda dapat membantu korban penembakan untuk memperlambat pendarahan yang dialaminya. Dilansir dari Healthline, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait luka tembak:
Pertolongan pertama untuk luka tembak
Sebelum memberikan pertolongan pertama, penting untuk mengidentifikasi di mana seseorang tertembak.
Sepuluh menit pertama setelah seseorang tertembak sering disebut dengan “platinum 10 minutes”, yaitu masa di mana seseorang yang baru saja tertembak berisiko mengalami komplikasi yang bisa mengancam nyawanya, seperti obstruksi jalan napas, paru-paru kolaps, dan pendarahan.
Menurut penelitian tahun 2017, pendarahan menjadi penyebab utama kematian akibat luka tembak. Anda dapat melakukan beberapa pertolongan pertama untuk menolong seseorang dengan luka tembak, seperti:
- Pergi ke tempat yang aman dan menghubungi layanan darurat
- Tetap tenang dan jangan terlihat panik di depan korban.
- Memastikan korban penembakan tetap sadar dan responsif
- Melakukan CPR jika orang tersebut tidak responsif atau tidak bernapas.
- Memberikan tekanan yang kuat pada luka tembak jika mengeluarkan banyak darah.
- Menutupi luka tembak dengan kain bersih (jika lukanya besar).
- Menggunakan tourniquet untuk membatasi kehilangan darah (jika tersedia).
Perawatan dan kemungkinan komplikasi
Setelah berada di rumah sakit, tenaga kesehatan akan mengevaluasi cedera tersebut dan menentukan jenis perawatan apa yang diperlukan, tergantung pada tingkat keparahan, lokasi luka, dan faktor kesehatan individu lainnya. Perawatan untuk luka tembak juga termasuk:
- Operasi, untuk mengeluarkan peluru dan memperbaiki organ yang terdampak.
- Infus, untuk memberikan antibiotik dan obat lainnya.
- Transfusi darah, untuk menggantikan darah yang hilang.
- Obat penenang atau pereda nyeri
Orang yang selamat dari cedera akibat senjata api, dapat mengalami komplikasi fisik dan mental jangka panjang, seperti cacat fisik, masalah memori, gangguan emosi, dan gangguan stres pasca trauma.
Selain itu, salah satu komplikasi yang paling serius adalah terjadinya infeksi–yang dapat disebabkan oleh luka tembak itu sendiri ataupun akibat pembedahan. Maka dari itu, penting bagi korban luka tembak untuk selalu meminum obat sesuai anjuran dokter.
Pemulihan dari luka tembak memiliki rentang waktu yang berbeda di setiap kasusnya. Beberapa orang dengan luka ringan dapat sembuh dalam beberapa minggu, sementara yang lain mungkin mengalami cacat permanen.
Jika luka tembak sangat parah, korban yang selamat kemungkinan besar harus bekerja sama dengan tim profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli terapi fisik.
Dilansir dari MedlinePlus, jika Anda memiliki jahitan pasca operasi, dokter akan melepaskannya dalam waktu 3 hingga 21 hari. Jangan sesekali mencoba menarik atau melepaskan jahitan sendiri.
Secara keseluruhan, waktu pemulihan dari luka tembak sangatlah bervariasi, tergantung pada luas dan lokasi cedera. (Rafi Abid Wibisono)