Bisnis.com, JAKARTA – Layanan streaming audio Spotify mengungkapkan artis Indonesia mendapatkan para pendengar baru lebih dari 5,1 miliar kali sepanjang tahun 2023.
Laporan “Loud & Clear” juga menyoroti banyaknya musisi Indonesia yang kini “ditemukan” oleh para pendengar secara global.
Kossy Ng selaku Head of Music Spotify Southeast Asia mengungkapkan terdapat peningkatan royalti dari para musisi Indonesia.
Pada tahun 2023, royalti yang dihasilkan oleh artis Indonesia hampir tiga kali lipat dari jumlah yang dihasilkan pada tahun 2021. Jumlah ini juga meningkat lebih dari 1.500% sejak tahun 2017.
Menurutnya, lebih dari 70% keseluruhan royalti yang dihasilkan oleh musisi Indonesia pada tahun 2023 berasal dari musisi atau label independen.
Menurut data tersebut, lebih dari dua pertiga royalti yang dihasilkan oleh artis Indonesia berasal dari pendengar di luar negeri pada tahun 2023.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh data “Loud & Clear” yang menjelaskan adanya pertumbuhan royalti Spotify sebesar 521% terhadap para musisi yang membawakan lagu berbahasa Indonesia sejak tahun 2018.
Hal ini menunjukkan adanya antusiasme para pendengar global terhadap musik berbahasa Indonesia.
Kossy berharap, tingginya rasa antusiasme tersebut bisa membuat musik Indonesia menjangkau pendengar yang lebih luas lagi. Dia juga berharap Spotify bisa terus merepresentasikan berbagai musisi dari berbagai genre musik.
Adanya laporan “Loud & Clear” ini juga diharapkan bisa memberikan wawasan baru tidak hanya bagi para musisi, tetapi juga bagi industri musik dan para pendengar di seluruh dunia.
Kossy juga menjelaskan Spotify telah melakukan riset dengan mengumpulkan berbagai data dan membagikannya kepada para musisi sebagai bentuk transparansi.
Spotify memanfaatkan data, insight, dan melihat pasar dari para pendengar yang dapat digunakan para musisi yang ingin mengoptimalisasi karyanya pun dapat menggunakan data-data yang telah Spotify sediakan.
Dia memaparkan, saat ini, layanan streaming Spotify membuat banyak musisi Indonesia dapat meraih panggungnya sendiri, baik di kancah lokal maupun internasional. Hal ini dibuktikan dari data yang Kossy paparkan, bahwa artis Indonesia ditemukan oleh Bahkan, industri musik yang terus berkembang sekarang juga membantu audiens untuk dapat mengakses artis favorit mereka.
Sementara itu, menurut Hindia penulis lagu, saat ini terdapat pemikiran yang keliru tentang bagaimana musisi bisa “go international”. “
Kalau mau go international, buatlah dengan membuat musik berbahasa Inggris, padahal enggak” ungkapnya. Hindia juga membandingkan kasus ini dengan apa yang terjadi dengan K-Pop dan Bossa nova, di mana mereka bisa go international dengan lagu yang menggunakan bahasa asli mereka sendiri.
Hindia juga kini sudah mencapai 7,7 juta monthly listeners di Spotify. Menurutnya, telah muncul para pendengar yang berasal dari luar Indonesia secara stabil dalam beberapa tahun terakhir, seperti dari Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Jepang.
“Portofolio utama kami adalah katalog kami (di Spotify)” ungkap Hindia. Menurutnya, layanan Spotify sangat membantu para musisi untuk memperkenalkan siapa dirinya. Satu halaman profil di Spotify sudah dapat merangkum keseluruhan karir dari seorang musisi. Karena hal tersebut, Hindia sangat terbantu.
Hindia sendiri mengaku menggunakan data-data yang dikumpulkan tim Spotify untuk menentukan “set list”, atau daftar lagu yang akan dibawakan pada saat konser. Dengan melihat pasar dari masyarakat setempat–lagu apa yang paling banyak didengar di kota tersebut–Hindia dapat membuat keputusan yang tepat.
Tak hanya dari segi data saja, Spotify juga melakukan transparansi untuk urusan finansial. Hindia mengaku selalu mendapatkan transparansi dari pihak Spotify–terkait sistem royalti, jumlah pendapatan streaming, dan lain sebagainya.
Antusias warga internasional tersebut pun disambut baik oleh Hindia. Terlebih lagi, dirinya baru saja berkolaborasi bersama eaJ dalam merilis lagu yang berjudul “Right Where You Left Me”. (Rafi Abid Wibisono)
