5. Bangkok, Thailand (Terbaik untuk inklusivitas)
Jika Anda mendambakan keberagaman, maka Bangkok adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Selain pasar tradisional yang menarik, di belakangnya juga ada mal-mal berkilauan menggoda Anda untuk menikmati kelegaan ber-AC.
Berkunjung ke Khao San Rd yang ramai bertemu dengan kuil-kuil yang tenang seperti Wat Pho dan Wat Arun bisa jadi pilihan.
Jika mulai lelah, Andq jisa beristirahat dengan mencoba pijat khas Thailand yang bisa ditemukan di manapun.
Perjalanan di Bangkok juga makin lengkap dengan sajiannya yang menggugah, solo traveler yang tidak suka membuat rencana tetap bisa dengan mudah mengisi itinerary mereka di kota ini.
6. Hanoi, Vietnam (Terbaik karena nuansanya yang nyaman)
Meskipun telah menarik banyak perhatian wisatawan selama puluhan tahun, Hanoi adalah salah satu dari sedikit kota di kawasan ini yang popularitasnya relatif tidak berubah.
Tentu saja, kafe-kafe tertentu mungkin sudah banyak direnovasi, dan hotel-hotel mengambil kesempatan di tengah pandemi ini untuk melakukan renovasi, namun secara umum, sebagian besar bisnisnya tetap sama, hal ini menunjukkan ketahanan masyarakat Vietnam dan cara mereka yang lambat namun mantap.
Yang lebih penting lagi, kota ini tidak berusaha menjadi sesuatu yang berlebihan. Penduduk setempat menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan semangat yang tulus dan bersahaja yang membuat Hanoi terasa autentik dan menyegarkan.
Daya tarik yang tidak ternoda inilah yang telah memenangkan hati para penggemarnya, termasuk dari mendiang Anthony Bourdain.
Jelajahi Old Quarter yang mempesona, labirin jalan-jalan sempit berwarna-warni yang dipenuhi toko-toko dan kedai jajanan kaki lima. Beristirahatlah di salah satu kafe lokal dan pesan kopi kental dengan susu kental manis, paling enak dinikmati di bangku pendek sambil menyaksikan dunia berlalu.
Atau berjalan-jalanlah di sekitar Danau Hoan Kiem, terutama di akhir pekan, ketika jalan-jalan ditutup dan penduduk turun ke jalan, sehingga pengunjung dapat menyaksikan pengamen, pasukan menari, dan kelompok lompat tali dadakan sebagai bagian dari rekreasi lokal.
Hanoi juga berfungsi sebagai batu loncatan untuk atraksi-atraksi tetangga di Vietnam utara. Berlayarlah di antara pilar-pilar batu kapur yang dramatis di Teluk Halong, atau nikmati keindahan Teluk Lan Ha yang tidak terlalu ramai, situs serupa yang sedang berkembang.
7. Bali, Indonesia (Terbaik untuk wisata spiritual dan pantai)
Bali tak pernah lepas dari daftar kunjungan favorit di Asia Tenggara, termasuk untuk pelancong solo. Setelah Eat, Pray, Love, baik dalam buku maupun film yang rilis pada 2010, menyoroti destinasi tersebut, popularitasnya mengalami perkembangan pesat, ditambah dengan adanya klub pantai dan vila kolam renang yang membentang ke utara dari Pantai Kuta.
Namun terlepas dari apa yang dipikirkan sebagian orang, “Pulau Dewata” tetap menjadi surga bagi pecinta alam dan wisata spiritual. Kesempatan untuk berjalan-jalan melintasi persawahan yang subur di Ubud, bersantai di pantai yang masih asli di Kuta Selatan, atau mendaki Gunung Batur untuk menyaksikan matahari terbit yang menakjubkan masih memikat, dan kekayaan budaya Hindu Bali sangat banyak hadir di kuil-kuil yang penuh hiasan dan persembahan di etalase toko sehari-hari.