Bisnis.com, JAKARTA - Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih romantis dibandingkan perempuan, namun masyarakat menganggap perempuan lebih romantis.
Menurut para ahli, hal ini mungkin bergantung pada bagaimana seseorang mendefinisikan romantisme dan ekspektasi budaya dan masyarakat yang mungkin memengaruhi perilaku romantis.
Berdasarkan penelitian tahun 1989 yang mengembangkan skala keyakinan romantis yang banyak digunakan dalam penelitian untuk mengukur seberapa kuat seseorang setuju atau tidak setuju dengan ide-ide romantis seperti cinta pada pandangan pertama, pria lebih cenderung mendukung ideologi romantisme dan menganut keyakinan romantis dibandingkan wanita.
Justin Garcia, direktur eksekutif Kinsey Institute di Indiana University, mengatakan meskipun kita telah melihat kecenderungan egaliter gender dalam berkencan, masih banyak norma gender seputar hal itu.
"Dalam banyak hal, hal ini membuat pria tampak melakukan hal-hal yang lebih romantis karena memang mereka diharapkan melakukannya. Menurut saya, pria lebih romantis daripada yang selama ini dianggap penting.” papar Ahli biologi evolusi dan peneliti seks ini dilansir dari hindustantimes.
Penelitian lain yang diterbitkan oleh Universitas Cambridge menemukan bahwa hubungan romantis lebih penting bagi pria dibandingkan wanita dan mereka lebih menderita karena kehilangan cinta.
Mereka cenderung berusaha lebih keras untuk membangun hubungan romantis, lebih mengandalkan orang terdekat untuk mendapatkan dukungan emosional, dan cenderung tidak mencari dukungan di luar hubungan romantis mereka.
Selain itu, mereka juga sering kali menjadi orang yang mengatakan 'Aku cinta kamu duluan', menurut penelitian lain yang dilakukan oleh American Psychological Association.
Sementara itu, survei lain pada tahun 2021 menemukan bahwa pria cenderung tidak mencari dukungan emosional atau berbagi perasaan pribadi dengan teman-temannya.
Gwendolyn Seidman, peneliti tamu di Departemen Psikologi di Michigan State University, mengatakan meskipun penelitian menunjukkan bahwa pria lebih memiliki cita-cita romantis dibandingkan wanita, masyarakat menganggap wanita lebih romantis.
Menurut Seidman, hal ini terjadi karena wanita cenderung memandang dirinya terhubung dengan pasangannya, mendambakan lebih banyak kedekatan dan koneksi dalam hubungan romantis, dan lebih berupaya untuk mempertahankannya.
Meskipun penelitian menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan lebih besar untuk menganut keyakinan romantis tertentu, seperti cinta pada pandangan pertama, romantisme dipengaruhi oleh dinamika hubungan budaya, masyarakat, generasi, dan individu.