Bisnis.com, JAKARTA - Orang tua sebaiknya berpikir dua kali sebelum mengeluarkan kata-kata saat marah, sebab hal itu bisa berdampak pada mental anak.
Dilansir dari The Mom Psychologist, Rabu (12/3/2025), ada beberapa kalimat yang pantang disebutkan ke anak karena hal itu bisa menganggu kepercayaan diri dan mental anak. Orang tua bisa menggantinya dengan kata-kata yang lebih bijak dan lembut.
Ini 5 kalimat yang tidak boleh diucapkan orang tua ke anak
1. Kamu membuat Mama/ Papa marah!
Saat orang tua mengatakan ini, maka kalimat di atas membuat anak merasa bertanggung jawab atas emosi orang tua, yang bisa membuat mereka merasa bersalah atau cemas. Anak-anak belum sepenuhnya memahami emosi orang lain dan bisa berpikir bahwa mereka adalah penyebab utama masalah.
Cara berbicara ke anak:
Mama/Papa merasa marah sekarang dan butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri.
Mengapa ini lebih baik? Karena kalimat ini mengajarkan anak bahwa emosi adalah tanggung jawab pribadi dan menunjukkan cara yang sehat untuk mengelolanya.
2. Bodoh banget, ini aja tidak bisa. Kamu payah diatur.
Kata-kata ini dapat merusak harga diri anak dan membuat mereka kehilangan kepercayaan diri dalam mencoba hal-hal baru. Anak bisa tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka tidak cukup pintar atau tidak bisa berkembang.
Alternatif yang lebih baik:
“Sepertinya ini sulit buatmu, tapi kita bisa berlatih bersama supaya lebih baik.
Mengapa ini lebih baik? Ini membantu anak melihat bahwa kesulitan adalah bagian dari proses belajar, bukan cerminan dari nilai diri mereka.
3. Kenapa kamu tidak bisa seperti kakakmu?
Janganlah pernah membandingkan anak dengan saudara atau temannya, sebab hal ini bisa menimbulkan perasaan iri, rendah diri, dan bahkan kebencian terhadap saudara mereka. Anak mungkin merasa bahwa mereka tidak cukup baik atau harus selalu bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua.
Cara berbicara ke anak yang lebih baik:
Mama senang karena kamu sudah berusaha. Mama dan papa bangga padamu!
Mengapa ini lebih baik? Fokus pada usaha dan pencapaian anak tanpa membandingkan dengan orang lain, sehingga mereka lebih termotivasi untuk berkembang berdasarkan kemampuan sendiri.
4. Jangan menangis, itu hanya masalah kecil. Jangan cengeng.
Meremehkan perasaan anak bisa membuat mereka merasa tidak dipahami atau tidak diperbolehkan untuk mengekspresikan emosi mereka. Hal ini dapat membuat anak menekan perasaan mereka di masa depan, yang tidak sehat secara emosional.
Cara orang tua bicara ke anak yang lebih baik:
Aku tahu ini sulit buatmu. Mau cerita ke Mama/Papa tentang apa yang kamu rasakan?
Mengapa ini lebih baik? Memberikan validasi terhadap perasaan anak membantu mereka belajar mengelola emosi dengan sehat.
5. Kalau kamu nakal, Mama/Papa tidak akan sayang lagi.
Ancaman seperti ini membuat anak merasa bahwa kasih sayang orang tua bersyarat. Mereka bisa tumbuh dengan ketakutan bahwa mereka harus selalu “sempurna” agar bisa dicintai. Jika orang tua sering mengatakan ini, maka anak Anda akan berupaya mencari-cari perhatian dengan cara yang salah, agar diperhatikan orang tua.
Cara berbicara yang lebih baik ke anak:
Mama/Papa tidak suka saat adik/kakak (nama anak) melakukan hal ini, tapi aku tetap menyayangimu. Yuk, kita cari cara lain untuk menyelesaikan masalah ini.
Mengapa ini lebih baik? Anak memahami bahwa cinta orang tua tetap ada, tapi perilaku mereka masih bisa diperbaiki dengan cara yang lebih baik.
Kata-kata yang Anda ucapkan kepada anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosional dan kepercayaan diri anak. Dengan memilih kalimat yang lebih positif dan mendukung, orang tua bisa membantu anak-anak tumbuh dengan rasa percaya diri dan kecerdasan emosional yang lebih baik.