Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai wanita, menjaga kesehatan reproduksi adalah bagian penting dari upaya menjaga kesejahteraan secara menyeluruh. Selain menjaga kebersihan dan pola hidup sehat, apa yang kita konsumsi sehari-hari juga memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan organ intim, termasuk vagina.
Beberapa jenis makanan dapat mendukung keseimbangan hormon, melindungi dari infeksi, hingga menjaga kelembapan dan pH vagina. Sebaliknya, ada juga makanan yang sebaiknya dibatasi karena dapat memicu masalah seperti infeksi jamur, iritasi, dan bau tidak sedap.
Menjaga kesehatan area kewanitaan bukan hanya soal perawatan dari luar, tetapi juga apa yang masuk ke dalam tubuh. Dengan memilih makanan yang tepat, kaya probiotik, serat, vitamin D, dan antioksidan, wanita dapat menjaga keseimbangan mikroba, meningkatkan kesuburan, serta mencegah berbagai infeksi.
Sebaliknya, menghindari makanan yang merusak keseimbangan pH dan mikroflora akan membantu menjaga kesehatan reproduksi dalam jangka panjang.
Perubahan kecil pada pola makan bisa berdampak besar bagi kenyamanan dan kualitas hidup seorang wanita.
Berikut ini adalah daftar makanan yang disarankan dan perlu dihindari untuk mendukung kesehatan area kewanitaan:
Makanan Terbaik untuk Kesehatan Vagina
Dilansir dari health.com, Jumat (11/4/2025) berikut makanan yang baik untuk keshatan vagina:
Baca Juga Banyuwangi Pacu Reproduksi Sapi |
---|
1. Makanan Kaya Probiotik
Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme di vagina, khususnya bakteri baik seperti Lactobacillus yang dapat mencegah infeksi jamur dan bacterial vaginosis.
Manfaatnya, bisa menjaga pH vagina tetap asam, menghambat pertumbuhan bakteri jahat.
Contoh sumber probiotik:
- Yogurt dengan kultur hidup
- Kimchi
- Acar (pickles)
- Sauerkraut (kubis fermentasi)
- Tempe dan miso
2. Buah-Buahan Kaya Antioksidan
Antioksidan melindungi sel dari stres oksidatif, termasuk sel reproduksi.
Buah yang direkomendasikan:
- Blueberry
- Strawberry
- Delima
- Apel
3. Makanan Tinggi Serat
Serat mendukung pertumbuhan bakteri baik dan membantu mencegah infeksi.
Manfaat tambahan: Menstabilkan kadar gula darah dan menjaga berat badan—dua faktor penting bagi hormon reproduksi.
Contoh makanan berserat tinggi:
- Apel, buah beri
- Artichoke
- Ubi jalar
- Kacang-kacangan, lentil
- Gandum utuh seperti quinoa, barley, oatmeal
4. Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah (Low-GI)
Makanan low-GI membantu mengontrol lonjakan gula darah yang dapat memicu infeksi.
Catatan: Gula darah tinggi dapat memengaruhi cairan vagina dan menurunkan daya tahan tubuh lokal.
Pilihan low-GI:
- Apel, jeruk, grapefruit
- Wortel, bayam, brokoli
- Susu, yogurt
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Quinoa, nasi merah, roti gandum
5. Makanan Kaya Vitamin D
Vitamin D berperan penting dalam menjaga kelembapan dan keseimbangan pH vagina, terutama pada wanita menopause.
Manfaat: Meningkatkan pertumbuhan sel sehat pada jaringan vagina.
- Sumber vitamin D:
- Ikan berlemak: salmon, sarden, trout
- Telur
- Susu dan sereal yang difortifikasi
- Keju cheddar
Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Dilansir dari mycarmesi.com, Jumat (11/4/2025) berikut deretan makanan yang harus dihindari untuk kesehatan reproduksi.
1. Permen & Gula – Memicu pertumbuhan jamur dan mengganggu pH vagina.
2. Alkohol – Menyebabkan dehidrasi vagina dan memperparah kram menstruasi.
3. Kopi – Melemahkan imunitas terhadap infeksi jamur dan meningkatkan bau tidak sedap.
4. Makanan Goreng – Mengganggu keseimbangan bakteri baik dan meningkatkan risiko infeksi.
5. Karbohidrat Olahan – Memicu lonjakan gula darah yang mendukung pertumbuhan jamur.
6. Keju – Dapat mengganggu flora vagina dan memperburuk bau.
7. Asparagus – Berpotensi menyebabkan bau urin menyengat dan meningkatkan risiko infeksi.
8. Makanan Olahan – Melemahkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
9. Daging dengan Hormon Tambahan – Dapat mengganggu keseimbangan alami vagina.
10. Pemanis Buatan – Menurunkan kesehatan usus, memicu stres, dan menurunkan libido. (Siti Laela)