Sakit perut/Shutterstock.com
Health

Kenali Gejala Penyakit Hirschsprung pada Anak

Redaksi
Senin, 26 Mei 2025 - 10:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu kondisi bawaan yang dapat memengaruhi sistem pencernaan anak adalah penyakit Hirschsprung.

Apa itu Hirschsprung?

Dilansir dari my.clevelandclinic.org, penyakit Hirschsprung adalah kondisi bawaan sejak lahir (kongenital) yang menyebabkan gerakan limbah (kotoran) melalui usus besar anak menjadi lambat atau bahkan berhenti.

Penyakit ini juga dikenal dengan sebutan megakolon kongenital. Pada kondisi ini, sel-sel saraf tidak berkembang dengan semestinya di bagian akhir usus besar bayi.

Apa Gejala Penyakit Hirschsprung?

Dilansir dari mayoclinic.org, Senin (26/5/2025), tanda dan gejala penyakit Hirschsprung bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Biasanya gejala muncul segera setelah lahir, namun dalam beberapa kasus baru terlihat di usia yang lebih tua.

Gejala paling jelas biasanya adalah bayi baru lahir yang tidak buang air besar dalam 48 jam pertama setelah lahir.

Gejala pada bayi baru lahir dapat meliputi:

 • Perut kembung

 • Muntah, termasuk muntah berwarna hijau atau coklat

 • Konstipasi atau perut penuh gas, yang membuat bayi menjadi rewel

 • Diare

 • Terlambat buang air besar pertama (meconium)

Gejala pada anak yang lebih besar dapat mencakup:

 • Perut membesar

 • Konstipasi kronis

 • Gas berlebih

 • Gagal tumbuh (gagal berkembang dengan baik)

 • Kelelahan

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Hirschsprung?

Dilansir dari nhs.uk, penyakit gangguan pencernaan Hirschsprung tidak dapat dicegah karena merupakan kelainan bawaan lahir. Namun, semua anak dengan penyakit ini memerlukan tindakan operasi untuk mengatasinya.

Sambil menunggu operasi, anak mungkin perlu:

 • Berhenti mengonsumsi susu dan diberikan cairan melalui infus langsung ke pembuluh darah

 • Diberi selang yang dimasukkan melalui hidung ke lambung untuk mengeluarkan cairan dan udara yang menumpuk

 • Melakukan bowel washout, yaitu prosedur di mana selang tipis dimasukkan ke dalam anus dan air garam hangat digunakan untuk melunakkan dan mengeluarkan tinja yang terjebak

 • Mengonsumsi antibiotik jika mengalami enterokolitis (peradangan usus)

Anak mungkin perlu dirawat di rumah sakit selama perawatan ini, atau bisa juga dirawat di rumah tergantung nasihat dari dokter. (Siti Laela)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro