Bisnis.com, JAKARTA-- Perut biasanya mengeluarkan asam yang penting dalam proses pencernaan. Asam ini membantu usus dalam mengolah makanan dalam sistem pencernaan.
Namun, ketika ada kelebihan produksi asam oleh kelenjar lambung perut, menimbulkan kondisi yang dikenal sebagai keasaman.
Keasamaan ini muncul sebagai gejala dari sakit maag (dispepsia), nyeri ulu hati, dan ulkus. Asam lambung tinggi kerap terjadi pada orang yang sangat emosional, dan gugup.
Berikut penyebab asam lambung naik:
1.Konsumsi alkohol
2.Konsumsi makanan pedas
3.Diet non-vegetarian
4.Obat anti-inflamasi golongan non-steroid (NSAID)
Umumnya keasaman terjadi setelah makan, ketika mengangkat berat atau mengedan dan memberi tekanan di daerah intra-abdominal.
Selain itu, asam lambung tinggi juga bisa terjadi saat berbaring di malam hari. Untuk mengatasi asam lambung tinggi (keasaman) ini, secara medis biasanya menggunakan obat untuk menekan asam lambung yang dikonsumsi sebelum dan sesudah makan.
Tapi, kesibukan yang mengakibatkan telat makan juga bisa membuat keasaman. Dengan demikian pencegahan, tidak cukup hanya dengan obat, perlu dikombinasi dengan pola makan yang tak memicu asam lambung, dan waktu makan yang tepat.
BACA JUGA:
Di Saat Koma, Terungkap Puteri Whitney Houston Belum Menikahi Nick Gordon
Penelitian Buktikan Minum Bir Cegah Otak Pikun
Ini Dia Wanita Paling Tangguh di Sepak Bola Inggris
