Film 1984/Istimewa
Entertainment

Sindir Trump, Film "1984" Kembali Diputar

Newswire
Rabu, 5 April 2017 - 13:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hampir 200 bioskop di seluruh Amerika Serikat kembali menayangkan film "1984" yang sempat ditarik sebelumnya.

Film yang diadopsi dari novel dengan judul yang sama karya sastrawan terkemuka Inggris, George Orwell, ini mengisahkan dystopia (masa depan di mana segalanya tidak menyenangkan dan buruk akibat rezim otoriter). Namun, kabarnya pemutaran film itu hanya akan dilakukan selama sehari saja secara serentak

Pemutaran film ini ditujukan untuk menyindir sistem pemerintahan Presiden Donald Trump, dimana novel ini dianggap sebagai gambaran pas.

The United State of Cinema, yang mengorganisir penayangan kembali film ini di 44 negara bagian di AS, mengungkapkan film atau novel ini berusaha menjaga nilai paling mendasar bangsa AS, yakni "kebebasan berbicara, penghormatan atas sesama manusia, dan kebenaran sejati bahwa tidak ada yang namanya 'fakta alternatif'".

Film ini juga ditayangkan di lima tempat di Kanada, satu tempat di Inggris, satu di Swedia dan satu di Kroasia.

Novel buatan tahun 1949 yang mendadak laris kembali pada Januari itu mengisahkan pemerintahan "Saudara Tua" yang memata-matai rakyatnya sendiri dan memaksa rakyatnya berpikiran ganda atau terus menerus menerima versi kebenaran yang kontradiktif.

Film ini sendiri dibuat pada 1984 dengan dibintangi oleh John Hurt dan Richard Burton.

Warga kota New York Laura Fliegner dan suaminya menghadiri penayangan "1984" di Film Society of Lincoln Center di Manhattan.

"Kami anggap film ini penegasan. Menontonnya lagi dan mengingatkan kita semua mengenai apa yang terjadi ketika kita tergelincir," kata dia. Setelah menonton film ini, dia berkomentar, "Ternyata semuanya mengerikan."

Nicolas Rapold yang mengorganisir tayangan di Lincoln Center mengharapkan paling tidak 100 orang menonton gratis film ini.

Novel itu dicetak ulang Januari silam atau beberapa dekade setelah ditulis pengarangnya, menyusul pembelaan diri Trump terhadap "fakta alternatif" yang disampaikan orang kepercayaannya Kellyanne Conway ketika membela diri dari tuduhan mengenai sedikitnya orang yang menghadiri pelantikan Trump.

Adam Birnbaum, direktur Film Programming for the Avon Theatre Film Center di Stamford, Connecticut, menyebut tema-tema dalam novel Orwell itu masih relevan sampai kini, padahal itu dibahas 70 tahun silam.

Dia bahkan mengatakan bakal ada diskusi setelah penayangan kembali film itu.

"Jika tak ada aral merintang, kami berharap orang terus menyuarakan penentangan kepada praktik-praktik yang saat ini dilakukan pemerintah," kata dia seperti dikutip Reuters.

Nineteen Eighty-Four atau 1984 adalah buku karya George Orwell yang diterbitkan pada tahun 1949 dan sebagian besar ditulis pada tahun 1948.

Buku ini menceritakan visi Orwell mengenai keadaan di dunia pada tahun 1984, dalam masa kekuasaan suatu rezim yang mengamati setiap tingkah laku warganegaranya sampai tidak ada satu tempatpun yang lolos dari pengamatan, termasuk kamar tidur sendiri.

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro