Bisnis.com, JAKARTA - Hipnoterapi klinis terbukti efektif mengatasi berbagai penyakit psikosomatis dan problem perilaku maupun kondisi emosi dan kejiwaan melalui navigasi pikiran klien.
Direktur Utama Asosiasi Hipnoterapis Klinis Indonesia (AHKI) Adi W. Gunawan mengatakan hipnoterapi klinis secara khusus membantu klien mengakses dan melakukan restrukturisasi pikiran bawah sadar untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan emosi dan perilaku terkait berbagai aspek kehidupan.
Aspek kehidupan tersebut antara lain kesehatan, pekerjaan, karir, keuangan, rumah tangga,sosial, spiritual, dan pengembangan diri, katanya, Kamis (14/11/2013).
Hipnoterapi klinis adalah teknik terapi yang dilakukan dalam kondisi hipnosis sehingga dapat menjangkau pikiran bawah sadar, dimana tersimpan program maupun emosi yang menjadi akar masalah serta menghalangi pencapai level kehidupan yang lebih tinggi.
Adi mengatakan hipnoterapis klinis sejauh ini dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai gangguan penyakit psikosomatis, problem perilaku maupun kondisi emosi dan kejiwaan, melalui navigasi pikiran klien.
Jadi efektivitas hipnoterapi sebagai salah satu modalitas terapi untuk mengatasi masalah terkait emosi, perilaku maupun pengambilan keputusan terbukti jauh mengungguli modalitas terapi lainnya, ucapnya.
Bantu Klien Adi Gunawan mengatakan tugas seorang hipnoterapi klinis adalah membantu klien masuk ke kondisi rileksasi sangat dalam yang disebut kondisi somnambulis.
Selain itu juga menavigasi klien agar dapat menemukan mental block atau akar masalah yang menghambat dan menghalangi keberhasilannya. Bila faktor penghalang atau sumber masalah ditemukan akan dengan mudah diselesaikan, jelasnya.
Adi menambahkan hipnoterapi klinis memiliki efek yang sangat besar terhadap kehidupan seseorang, karena hipnoterapi tersebut hanya boleh dilakukan oleh terapis yang telah tersertifikasi.
Terapis tersebut harus memiliki certified hypnotherapist (CHt) yang telah menempuh pendidikan 100 jam di kelasnya dan certified clinical hypnotherapist (CCH) yang telah menempuh pendidikan sekurangnya 200 jam di kelas di luar praktek klinis dengan jumlah minimal ditentukan oleh lembaga, ucapnya.
Satu hal penting yang perlu dicermati adalah kekuatan program pikiran dalam mempengaruhi pemikiran perasaan dan perilaku seseorang bergantung pada beberapa factor, yaitu intensitas emosi dalam program tersebut, repetisi atau pengulangan dan level otoritas individu yang melakukan instalasi program.
Dalam kondisi normal program pikiran penghambat tidak dapat diakses dengan mudah, karena terletak jauh di kedalaman pikiran bawah sadar. Agar dapat mencari dan menemukan sumber masalah penghambat pencapaian kualitas hidup perlu mempelajari dan memahami mengenai pikiran, ujarnya.
Menurut dia, manusia memiliki dua pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran dibawah sadar. Besar pengaruh pikiran sadar terhadap hidup seseorang adalah 12% dan pikiran di bawah sadar hingga 88%, karena itu manusia sebenarnya dikendalikan oleh pikiran bawah sadar, tegasnya.
Dia mengatakan pikiran sadar berfungsi untuk berpikir kritis, logis, rasional, melakukan perencanaan, menimbang dan memutuskan, sedangkan pikiran bawah sadar merupakan tempat menyimpan kepercayaan dan nilai hidup, kebiasaan, emosi, memori jangka panjang, berbagai program pikiran, intuisi, kreativitas dan persepsi.
Pengaruh pikiran bawah sadar yang sangat besar terhadap manusia adalah pikiran bawah sadar bertanggungjawab, mempengaruhi dan menentukan 95% hingga 99% proses aktivitas berpikir sehingga pikiran bawah sadar menentukan hampir semua keputusan, tindakan, emosi dan perilakunya, katanya.