Fashion

Kenali Gejala Penyakit Neuropati & Cara Mencegahnya

Vega Aulia Pradipta
Sabtu, 23 November 2013 - 08:59
Bagikan

BAGI Anda yang kerap bekerja di belakang meja, mungkin sering merasakan nyeri, kram, kebas, mati rasa, atau kesemutan. Anda patut waspada karena meski terkesan remeh, tetapi itu adalah gejala penyakit neuropati.

Apa itu neuropati? Dokter Riki Sukiandra, Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) Cabang Pekanbaru mengatakan secara umum, neuropati seringkali tidak disadari sebagai penyakit.

Neuropati lebih dipandang sebagai kondisi umum akibat komplikasi dari penyakit lain. Padahal jika ini dibiarkan, kondisi neuropati bisa mengganggu
mobilitas penderitanya. Riki mengatakan neuropati adalah kerusakan saraf tepi yang bisa menimpa semua orang.

Berdasarkan satu studi, satu dari empat orang yang berusia 40 tahun ke atas berisiko terkena neuropati. Sedemikian berbahayakah? “Penderita penyakit diabetes
lebih berisiko. Satu dari dua penderita diabetes berisiko terkena neuropati,” ujarnya.

Selain penderita diabetes, orang yang juga berisiko terkena neuropati adalah orangtua, perokok, orang yang mengkonsumsi alkohol, dan penderita hipertensi.
Selain itu, juga orang yang mengalami trauma, infeksi, gangguan nutrisi, serta yang memiliki gangguan metabolik lainnya.

Menurut Riki, neuropati sering terjadi pada masyarakat modern di kota-kota besar yang kerap bergerak terburu-buru, termasuk dalam hal makan. “Sehingga,
makan itu jadi sekedar memenuhi kewajiban aja. Yang penting saya sudah makan. Padahal, asupan gizi dan vitaminnya tidak sesuai,” ujarnya.

Gaya hidup yang selalu terburu-buru, pola ma kan, dan minimnya frekuensi olah raga bisa meningkatkan risiko terkena neuropati pada usia yang lebih muda. Riki
mengatakan di Pekanbaru sendiri, jumlah pasien yang terkena neuropati terus meningkat. Meski belum ada satu studi resmi yang bisa memverifikasi fakta ini, setidaknya kesimpulan itu diperoleh dari pasien-pasien yang ditangani oleh Riki sendiri.

Riki mengatakan neuropati bukannya tidak bisa dicegah. Neuropati bisa dicegah sejak dini dengan mengubah gaya hidup dan mengonsumsi vitamin neurotropik
yaitu vitamin B1, B6 dan B12 secara teratur satu kali dalam sehari.

“Semakin tua, fungsi saraf semakin menurun, terutama ketika usia sudah 40 tahun. Saraf kita sangat tergantung pada suplai vitamin B yang memadai dan sangat sensitif terhadap kekurangan vitamin B,” ujar Riki.

Untuk tindakan preventif, Anda juga bisa memeriksakan kondisi saraf dan mengenali gejala neuropati sejak dini. Pemeriksaan kondisi tubuh secara berkala penting dilakukan, sehingga gejala neuropati bisa diantisipasi sejak dini agar tidak menjadi parah.

Editor : Yusran Yunus
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro