Bisnis.com, JAKARTA– Penggunaan teknik print dan teknik asli pada kain Nusantara seperti batik atau tenun menuai perdebatan tersendiri.
Beberapa perancang busana memilih menggunakan kain dengan teknik batik tulis maupun tenun asli dibanding “tiruan” yang menggunakan teknik printing. Bagi koreografer pegaraan busana Wawan Soehartono mengatakan printing pada kain yang meniru motif batik, tenun, atau kain Nusantara lain merupakan hal yang sah-sah saja.
“Tapi, sebelum ditiru dan di-print, motif-motif tersebut harus sudah dipatenkan terlebih dulu,” katanya.
Dia mengatakan motif kain Nusantara sebagian besar sudah memiliki pakem tersendiri, sehingga tidak bisa sembarangan dipotong. Oleh karena itu, jahitan pada kain tersebut harus sesuai dengan motif semula seperti bentangan kain.
Beberapa perancang busana memang lebih memilih tidak memotong kain khas Nusantara karena bernilai sangat tinggi. Wawan mengatakan sikap tersebut juga tidak salah, sebab kain-kain motif tersebut memang lebih baik sesuai dengan pakem yang ada.
Wawan menambahkan saat ini minat pada motif kain Nusantara lebih berkembang pesat dibanding 10 tahun lalu. Selain itu, para perancang busana dalam negeri sudah lebih berani dalam berkreasi pada kain-kain motif Nusantara.