pelecehan sex anak, pedofilia /antara
Entertainment

Penyanyi Cilik TGR Dilecehkan dan Ditipu Manajernya

Newswire
Jumat, 13 Maret 2015 - 06:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tuhan sedang menguji TGR, penyanyi cilik yang melantunkan lagu berjudul 'Aku Yang Dulu Bukanlah Yang Sekarang'.

Apa pasalnya? Manajernya yang berkewarganegaraan Singapura melakukan pelecehan dan pencurian ketika tampil di luar negeri.

Pada 9 Maret 2015 lalu, TGR melaporkan manajernya berinisial AD ke Komisi Nasional Perlindungan Anak. Tiga hari kemudian, pengacaranya melaporkan ulah manajernya ke Bareskrim Mabes Polri dengan tuduhan pencurian.

"Mencuri laptop, baju-baju show TGR, dan juga gitar. Tapi gitarnya sudah dikembalikan secara terselubung dan ada kamera juga," kata Eddy Ribut, kuasa hukum TGR yang kelahiran Subang, 18 September 2001 ini.

Keluarga maupun Harpa Records, label rekaman tempat TGR bernaung, belum bisa menghubungi AD yang diketahui bermukim di Singapura.

"Setelah ambil barang-barang kita nggak tahu dia di mana. Kita hanya tahu rumahnya saja di Singapura, TGR juga pernah tidur di rumahnya," kata pengacara TGR.

Artis cilik ini mulai terkenal pada 23 Mei 2012 ketika videonya diunggah ke Youtube. Judul video murid kelas 3 SD adalah Pengamen Cilik kota Subang-Kreatif dan Merdu yang diunggah oleh seorang mahasiswa Subang.

Jutaan orang melihat video TGR, anak pertama dari empat bersaudara. Dia bolak-balik Singapura-Malaysia-Brunei untuk menghibur penggemarnya di negeri tetangga.

Sesuai dengan judul videonya itu, sebelum ia mulai terkenal, TGR memang pernah berprofesi sebagai pengamen cilik. Dunia jalanan sudah sangat hangat di dirinya. "Semua keluarga saya memang ngamen," kata anak yang memang sudah diajak ke jalanan sejak berada di kandungan ibunya itu.

Sejak umur empat tahun, anak pasangan Ratna Dwi Sasi dan Haris ini sudah biasa mengamen sendiri. Dengan ukulele-nya, ia menyanyi di lampu merah, di depan toko, tempat makan lesehan atau di bis di daerah asalnya Subang, Jawa Barat. "Di mana aja deh, yang penting bisa menghasilkan uang," kata TGR yang dari mengamen biasa menghasilkan Rp 50-100 ribu perhari.

Kesulitan keuangan memang membelitnya saat itu. Bocah yang sempat putus sekolah itu dulu terbiasa jarang pulang demi mencari uang untuk menghidupi dirinya dan keluarga baru ibunya. Ia terbiasa tidur di ubin emperan toko bersama teman-temannya tanpa alas. Ayah dan ibu kandungnya sudah lama berpisah setelah dia lahir. Keduanya pun menikah lagi dan TGR tinggal bersama keluarga ibunya.

TGR mengaku sudah biasa diusir dan dibentak oleh pemilik toko yang hendak membuka toko. Ia pun paling takut ketika berhadapan dengan preman jalanan yang memalak hasil keringatnya bahkan kadang dengan pukulan. "Kalau di jalanan itu udah biasa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro