Ilustrasi/Thecookingacademy
Fashion

Sewa Private Chef, Solusi Fine Dining Mewah di Rumah

Wike Dita Herlinda
Selasa, 10 November 2015 - 06:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Semakin banyaknya orang yang sibuk bekerja di kota-kota besar menjadikan aktivitas memasak di rumah semakin jarang dilakoni. Kebanyakan orang dengan kesibukan profesi masing-masing tidak punya waktu khusus untuk menyajikan makanan sendiri di rumah.

Sebagai solusi bagi orang-orang yang ingin masakanhomemade, tapi tidak bisa memasak sendiri, banyak koki profesional yang kini menawarkan jasaprivate chefatauchef on call. Layanan ini banyak digunakan kalangan masyarakat kelas menengah-atas atau ekspatriat.

Salah satuchefyang sukses membuka jasa juru masak panggilan adalah Tony Khairul Hakim, yang kerap dipanggil oleh para sosialita untuk memasak menu-menu mancanegara di rumah mereka.

Pemilik Dapoer Patonis Go-Chef ini mengakuprivate chefmenjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Berbekal keterampilan memasak yang madani, upah yang diterima cukup memuaskan dan dirinya pun masih punya waktu untuk menjalankan bisnis kateringnya.

Berikut penuturannya tentang tren jasachef on calltersebut:

Bagaimana latar belakang Anda mulai menyediakan jasaprivate chefatauchef on callini?

Pada awalnya ini adalah sebuah ketidaksengajaan, karena saya belajar dari pengalaman orang tua dan tetangga. Kebetulan, orang tua saya jarang di rumah karena sibuk bekerja dan saya hidup di lingkunganneighborhoodyang dihuni banyak pekerja.

Saya melihat banyak tetangga yang sering memanggil pembantu, hanya untuk memasak di rumah. Saya besar di Bandar Lampung, dan karena di sana belum ada yang namanya tukang masak panggilan, banyak orang yang memilih mencari pembantu untuk memasak.

Sayangnya, kalau pembantu itukansistemnya kontrak bulanan. Jadi, dia harusstaydi dalam rumah majikannya dari pagi sampai malam. Biayanya pun relatif, bagi orang yang punya uangsihtidak terlalu mahal, tapi sebenarnya tidak efisien.

Dari situ lantas saya berpikir, bahwa ini adalah sebuah peluang. Seandainya ada jasachefyang bisa dipanggil saat itu juga alangkah bagusnya. Daripada menyewa pembantu hanya untuk masak, mengapa tidak sewachefuntuk langsung masak dan dibayar saat itu juga.

Mulai kapan menyediakan layanan ini?

Terus terang sebelumnya saya sudah punya usaha restoran dan makananonline. Saya pikir, saya bisa memasak, jadi mengapa tidak mencoba memulai bisnis ini. Saya baru mulai pada Ramadan tahun ini.

Bagaimana cara mendapatkan kliennya?

Kebetulan, sebelumnya saya sudah punyalinkpelanggan makananonline. Pada awalnya saya coba menawarkan jadachef on callke mereka. Ketika mereka beli produk saya, saya coba pasarkan jasa ini.

Saya bilang, Denganprivate chef, Anda tidak perlu lagi pesan-pesan makanan. Silakan minta masakan apa saja, saya akan langsung buatkan di rumah.

Teryata ada yang merespons dan tertarik. Berawal dari hanya 2 klien untuk membuat masakan-masakan untuk berbuka puasa, sekarang pelanggan saya sudah cukup banyak.

Siapa saja segmen dari layanan ini? Biasanya untuk keperluan apa menyewaprivate chef?

Permintaan untukchef on callini masih berkutat pada orang-orang dengan jam kerja tinggi, tidak punya asisten rumah tangga, atau mereka yang tinggal sendirian di rumah.

Jumlah permintaannya pun masih relatif. Dalam sebulan, biasanya sekitar 4 atau 5 klien. Ada yang menyewa untuk sekali pakai, tapi ada yang berlanjut menjadi langganan untuk memasak periodik selama 3 hari sampai sepekan.

Selama ini, permintaan yang saya terima biasanya untuk keperluan pribadi. Paling sering, saya diminta memasak untukdinneratau makan malam. Saya belum pernah dapat pesanan untukprivate party, tapi jika diminta saya bisa.

Apa spesialisasichefyang layak disewa untuk klien pribadi?

Kebetulan dalam usaha ini, saya bermitra dengan dua orang rekan. Yang jelas, saya selalu mempersyaratkan agar makanan yang kami masak selalu dianggap seperti memasak untuk diri sendiri.

Kalau kita memasak, tapi kita sendiri tidak suka dan tidak mau memakannya, bagaimana orang lain mau memakan masakan kita.

Selain itu, sebaiknya memiliki spesialisasi. Saya sendiri fokus pada masakanwesterndan Indonesia. Rekan saya juga punya spesialisasinya sendiri, seperti masakan oriental atau Asia.

Dengan adanya spesialisasi itu, kami bisa beri keleluasaan ke konsumen untuk meminta menu apa saja yang mereka inginkan, mauwesternboleh, mau Timur Tengah silakan. Dengan catatan menu harus diberitahukan kepadachef-nya minimal 6 jam sebelum ke rumah.

Apakah dibutuhkan kontrak atau perjanjian tertentu untuk menyewaprivate chef?

Kalau kontrak khusus tidak ada, tapi kami sudah menyepakati soal jam kerja dengan klien. Jadi, tarif dan jam kerja kami berlaku sejak saat klien memesan makanan sampai masa memasak selesai.

Apa saja fasilitas yang ditawarkanprivate chefkepada klien?

Yang jelas, kami memfasilitasi masalah menu masakan. Kalau dari segi bahan, kami memberi keleluasaan klien untuk memilih apakah kami yang harus menyediakan atau mereka sendiri yang mempersiapkan.

Artinya, ketika mereka meminta menu tertentu, kami tawarkan daftar bahan-bahan dari menu tersebut. Jika mereka sanggup menyediakan, silakan. Namun, jika tidak, kami yang akan siapkan tapi dengan tarif tambahan.

Dari segi peralatan, sejak awal pemesanan kami selalu menanyakan soal ketersediaan peralatan yang dibutuhkan. Misalnya di rumah tidak ada oven atau yang lain, kami bisa sediakan.

Namun, yang wajib dimiliki dan disediakan oleh setiapchefadalah pisau dan bumbu-bumbu khusus yang disiapkan sendiri. Setiapchefwajib memiliki pisaunya sendiri.

Selain menjadiprivate chefapakah bekerja di hotel/restoran juga?

Mitra kerja saya di Patonis kebanyakan bekerja di hotel.

Bagaimana membagi kontrak dan waktu antara hotel/restoran tempat bekerja dan klien untukprivate chef?

Kami selalu saling berkomunikasi. Ketika ada klien yang meminta jasa kami, kami akan mengatur jadwal untuk masing-masingchef. Jadi, kami melihat siapa yang sedangavailable. Tidak bisa memaksakan kehendak.

Jadi meskipun masing-masing memiliki spesialisasi sendiri, tapi ketika mereka tidak sedangavailable, maka rekannya yang harus menggantikan. Jadi, permintaan klien tetap harus dipenuhi.

Untuk Anda sendiri, mengapa lebih memilih menjadiprivate chef?

Saya suka memasak dan selain memiliki usaha Go-Chef ini, saya punya bisnis lain. Karena beranjak dari hobi, saya tidak terlalu memikirkan omzet. Ini adalah sebuah kepuasan tersendiri, ketika saya melayani klien dan mereka merasa puas.

Tantangan menjadiprivate chefapa saja?

Yang paling utama adalah masalah penyesuaian selera. Tidak jarang kami bentrok dengan selera klien.

Misalnya saja, ada klien yang minta masakan Jepang, berupa sushi. Meskipun saya sudah membuatnya sangat identik dengan rasa sushi yang sebenarnya, ketika saya minta mereka untuk mencicipi, ternyata bagi mereka rasanya kurang asin.

Pernah juga ada klien yang meminta masakanwestern, dan ternyata kurang sesuai dengan lidah mereka karena tidak terbiasa dengan saus berbahan krim.

Tantangan atau kendala lainsihrelatif tidak ada. Paling-paling ketika kita bertemu dengan klien yang di rumahnya tidak tersedia peralatan masak.Nah, itu menjadi problema tersendiri, tapi kami selalu bisa mengatasi.

Bagaimana menetapkan tarif untuk jasaprivate chefini?

Yang jelas ada yang namanya tarif dasar atau tarif umum. Kami memberlakukan satu tarif untuk satu menu.Nah, tarif untuk masing-masing menu itu dibedakan berdasarkan tingkat kesulitannya.

Misalnya, untuk menu sushi dan menu steak, tingkat kesulitannya lebih tinggi sushi, sehingga tarifnya lebih mahal. Sekali pesan, biasanya klien meminta antara 2-3 menu. Jadi, kami pasang tarif per menu.

Mengapa tidak memasang tarif per porsi juga?

Karena untuk makandinner, yang sifatnya pribadi, biasanya memang segmennya untuk konsumsi keluarga. Dalam satu keluarga paling banyak antara 6-7 orang. Selama masih di bawah 7, kami gunakan tarif dasar per menu.

Kalau sudah di atas 7 porsi, baru kai kenakan tarif tambahan. Selain itu, tarif tambahan juga dikenakan apabila kliennya meminta kami untuk menyediakan bahan. Kami akan berikanchargetambahan senilai Rp25.000/belanjaan.

Kami sengaja pasang tarif per belanjaan, bukan peritembelanjaan, karena kami tidak mau klien berpikir kami memahal-mahalkan tarif. Pada akhirnya mereka akan berpikir Wah, ternyata lebih enak makan di luar saja.

Kalau sudah begitu, kami tidak lagi sekadar memikirkan untuk rugi. Berapapun biaya yang dikeluarkan, jangan berpikir rugi. Namun, prioritaskan bagaimana caranya memuaskan pelanggan dengan masakan kami.

Menu termahal apa yang pernah Anda buat untuk klien pribadi?

Menu yang paling mahal yang pernah saya buat untuk klien adalah masakan Korea. Mereka minta bulgogi, toppoki, dan satu menu lainnya. Tarif per menunya Rp75.000 [belum termasukchargelain-lain].

Dari segi bahan, masakan Korea masih belum bisa didapatkan secara lokal. Dari segi teknik juga agak rumit, dan membutuhkan waktu memasak yang lebih lama.

Untuk ke depan, bagaimana Anda melihat prospek bisnisprivate chefini di Indonesia?

Saya pikir ke depannya bakal bagus, karena ada kemungkinan dari sekian banyak warga Indonesia, 60%-70% di antaranya tidak bisa memasak, terutama masakan luar.

Menurut saya, ke depan pasti akan ada titik jenuh dari seseorang untuk makan di resto, di hotel, atau di kaki lima.Chef on callinikanmemang konsepnya bagaimana membawa masakana laresto di rumah.

Selain itu, kalau melihat trennya, semakin banyak keluarga yangstaydi rumah dan bisa masak. Banyak orang yang sibuk bekerja, dan tidak punya waktu untuk mempersiapkan makanan sendiri. Jadi, pangsa pasarnya sebenarnya cukup bagus.

Dengan semakin banyaknya pemain di bisnisprivate chefini, bagaimana cara Anda untuk memenangkan kompetisinya?

Terus terang saya jarang berpikir untuk meraup untung dan memenangkan kompetisi bisnis. Namun, saya berpikir, agar ke depannya bisnis ini lancar, saya harus fokus pada apa yang kai kerjakan pada hari ini.

Ketika kami memasak hari ini, anggaplah kami memasak untuk klien yang terakhir. Jadi harus maksimal. Kami harus bisa memuaskan klien bagaimanapun caranya. Jangan sampai mereka tidak puas dengan masakan kami.

Jangan sampai mereka berpikir sudah bayar mahal, tapi tidak puas. Saya yakin, dengan komitmen seperti itu, konsumen akan terus memilih kami.

 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro