Health

Mengenal Apa, Gejala Dan Bagaimana Mengatasi Cacingan

Mia Chitra Dinisari
Senin, 23 April 2018 - 11:41
Bagikan

6. Fakta Tentang Kasus Stunting di Indonesia

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang minim dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Stunting terjadi mulai dari janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Kemampuan kognitif para penderita juga berkurang, sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi jangka panjang bagi Indonesia.

Menurut UNICEF (1998), faktor-faktor yang menyebabkan stunting dipengaruhi oleh sebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung diantaranya adalah asupan makanan dan keadaan kesehatan, sedangkan penyebab tidak langsung meliputi ketersediaan dan pola konsumsi rumah tangga, pola pengasuhan anak, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan data WHO, Indonesia menduduki peringkat ke lima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Bahkan, kasus stunting di Indonesia semakin meningkat. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Risdeskas) 2013, tingkat prevalensi stunting di Indonesia adalah 37,2 persen, meningkat dari 2007
(36,8%) dan 2010 (35,6%).

Artinya, pertumbuhan anak yang menderita stunting mencapai sekitar 8,9 juta anak Indonesia. Dengan kata lain, setiap satu dari tiga anak di Indonesia menderita stunting. Prevalensi
stunting di Indonesia lebih tinggi dari tiga negara lain di Asia Tenggara, seperti Thailand (16%), Vietnam (23%), dan Myanmar (35%).

Terdapat dua jenis dampak dari stunting. Dampak jangka pendek yaitu pada masa kanak-kanak,perkembangan menjadi terhambat, penurunan fungsi kognitif, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan sistem pembakaran. Pada jangka panjang yaitu pada masa dewasa, timbul risiko penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dan obesitas.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro