Bisnis.com, SOLO – Topi merupakan salah satu aksesori yang sering dipakai pria. Selain untuk menutupi kondisi rambut, topi dipakai sebagai pelengkap yang membuat penampilan semakin menarik. Namun, terlalu sering memakai topi disebut-sebut sebagai salah satu penyebab kebotakan. Benarkah demikian?
Sejumlah pakar dermatologi menerangkan pemakaian topi yang terlalu lama memengaruhi hormon testosteron. Jika kadar testosteron menurun, akibatnya rambut bakal mengalami kerontokan parah hingga tampak botak. Sebab, hormon testosteron berperan penting mengatur seksualitas pria termasuk merangsang pertumbuhan rambut.
Para ahli mengatakan, semakin lama pria memakai topi, maka semakin cepat pula rambut mengalami kerontokan. Meski demikian, kebotakan juga disebabkan oleh sejumlah faktor lain, bukan hanya kebiasaan memakai topi saja. Seorang ahli dermatologi dari Harbor-UCLA Medical Center, Amerika Serikat, Amran Samrao, seperti dikutip dari Live Science, Kamis (15/11/2018), mengatakan, salah satu penyebab utama kebotakan adalah adanya hormon dihidrotestosteron alias DHT yang bersifat genetik.
Meski demikian, kebiasaan memakai topi memang dapat menyebabkan kebotakan. Apalagi jika orang tersebut memakai topi ketat dalam waktu lama. Rambut dan kulit kepala yang tertutup topi bakal kekurangan oksigen sehingga mudah rapuh. Selain itu, topi yang terlalu ketat menghalangi suhu panas keluar dan mengakibatkan aliran darah ke rambut terhambat. Selanjutnya, batang rambut melemah dan akhirnya rontok.
Tetapi, bukan berarti Anda tidak boleh memakai topi saat pergi keluar rumah. Topi diperlukan untuk melindungi kepala dari sengatan matahari. Namun, perhatikan jenis topi yang dipakai. Pastikan topi tersebut nyaman dipakai dan longgar agar tidak menyiksa rambut. Jika sudah tidak diperlukan lagi, segera lepas topi tersebut agar tidak membuat rambut rapuh.