Bir/Ilustrasi-Kaskus
Health

Beer Belly, Benarkah Minum Bir Bikin Perut Buncit?

Denis Riantiza Meilanova
Jumat, 22 Februari 2019 - 10:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Peminum bir punya kecenderungan memiliki perut buncit, terutama bila laki-laki dan sudah berumur.  Bahkan sampai ada istilah populer untuk menyebut perut buncit karena bir atau alkohol, yakni "beer belly".

Lantas, apakah bir benar-benar menyebabkan perut buncit?

Banyak faktor yang menyebabkan perut menjadi buncit.  Salah satunya, yakni terlalu banyak kalori yang dikonsumsi. Segala jenis kalori, baik dari alkohol, minuman manis, atau porsi makanan yang terlalu besar, dapat meningkatkan lemak perut. Namun, alkohol tampaknya memiliki hubungan khusus dengan lemak di bagian tengah tubuh.

"Secara umum, asupan alkohol dikaitkan dengan pinggang yang lebih besar, karena ketika Anda minum alkohol, hati membakar alkohol, bukan lemak," kata Michael Jensen, seorang ahli endokrin dan peneliti obesitas dengan Mayo Clinic di Rochester, Minn, dilansir dari WebMD, Jumat (22/2/2019).

Mengutip Boldsky, bir mengandung banyak karbohidrat dan mengandung banyak protein serta kalium.  Di sisi lain, bir adalah minuman beralkohol yang difermentasi. Jadi seperti minuman beralkohol lainnya, bir dapat meningkatkan nafsu makan sehingga menyebabkan lemak perut.

Juga banyak jenis bir mengandung senyawa yang dikenal sebagai fitoestrogen yang dapat menciptakan ketidakseimbangan hormon tertentu dalam tubuh sehingga mengakibatkan penumpukan lemak perut.

Jadi, sebagai kesimpulan, minum bir secara teratur pasti dapat meningkatkan lemak perut, terutama jika Anda tidak mengikuti diet sehat dan rutin berolahraga!

 Adapun "beer belly" cenderung terjadi pada orangtua karena seiring bertambahnya usia kebutuhan kalori turun. Anda sering menjadi kurang aktif sehinggga bertambahnya berat badan menjadi lebih mudah.

Meski memiliki perut buncit adalah hal yang normal terjadi, tetap saja perut buncit bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan dari diabetes tipe 2 hingga tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular.

"Ketika lingkar pinggang melebihi 35 inci untuk wanita dan 40 untuk pria, itu dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, sindrom metabolik, dan kematian secara keseluruhan," kata Michael Jensen.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro