Bisnis.com, JAKARTA - Ginjal berperan penting dan sentral dalam menjaga kesehatan tubuh. Tubuh perlu ginjal yang sehat untuk bisa melakukan aktivitas sehari-hari.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa jumlah penderita penyakit ginjal kronis mencapai 3,8 persen, meningkat sebesar 1,8 persen dari riset sebelumnya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini dengan menjaga dan meningkatkan kesehatan ginjal, salah satunya bisa melalui diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).
Dilansir dari Boldsky, direkomendasikan oleh National Kidney Foundation dan disetujui oleh National Heart, Lung and Blood Institute, American Heart Association, diet DASH dinyatakan memiliki dampak positif pada kesehatan ginjal.
Diet ini membantu mengurangi tekanan darah dan secara efektif dapat memperlambat perkembangan penyakit ginjal. Namun yang perlu dicatat bahwa diet DASH tidak direkomendasikan bagi orang yang melakukan dialisis (cuci darah), karena orang yang melakukan dialisis memiliki kebutuhan diet khusus.
Bagi yang sudah menderita ginjal kronis, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi sebelum menerapkan DASH.
Adapun diet DASH berfokus untuk mengurangi asupan gula, lemak, dan garam dengan memperhatikan kombinasi sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan daging tanpa lemak ke dalam menu makanan sehari-hari. Berikut jumlah porsi jenis makanan per hari berdasarkan diet DASH:
1. Sayuran : 4 hingga 5 porsi per hari
Diet DASH memungkinkan konsumsi semua jenis sayuran. Misalnya, ½ gelas atau sekitar 45 gram sayuran yang diiris (mentah atau dimasak) seperti brokoli, wortel, labu atau tomat.
2. Buah-buahan : 4 hingga 5 porsi per hari
Diet DASH mengharuskan Anda mengonsumsi buah-buahan dalam jumlah banyak. Termasuk buah persik, jenis beri, nanas, mangga, dan apel. Misalnya, 1 apel sedang, ¼ gelas (50 gram) aprikot kering, dan ½ gelas (30 gram) buah persik.
3. Biji-bijian utuh : 6 hingga 8 porsi per hari
Anda dapat memasukkan roti gandum atau gandum, sereal sarapan gandum utuh, beras merah, quinoa, dan oatmeal dalam diet harian Anda. Misalnya, 1 potong roti gandum, 1 ons (28 gram) sereal kering, gandum utuh, dan ½ gelas (95 gram) nasi, pasta, atau sereal.
4. Produk susu : 2 hingga 3 porsi per hari
Termasuk produk susu rendah lemak seperti susu skim dan keju rendah lemak dan yoghurt. Misalnya, 1 cangkir (240 ml) susu rendah lemak, 1 cangkir (285 gram) yoghurt rendah lemak, dan 1,5 ons (45 gram) keju rendah lemak.
5. Kacang-kacangan, biji-bijian dan kacang-kacangan: 4 sampai 5 porsi per minggu
Sertakan almond, kenari, kacang tanah, kacang merah, hazelnut, biji bunga matahari, biji rami, lentil, dan kacang polong.
Misalnya, 1/3 cangkir (50 gram) kacang, 2 sendok makan (40 gram) mentega kacang, 2 sendok makan (16 gram) benih, dan ½ cangkir (40 gram) kacang polong yang sudah dimasak.
6. Ayam tanpa lemak, daging dan ikan: 6 porsi atau lebih sedikit per hari
Sertakan potongan daging tanpa lemak dan cobalah untuk menghindari daging merah. Jika Anda ingin mengonsumsi daging merah, lakukan sesekali (tidak lebih dari dua kali seminggu). Misalnya, 1 ons (28 gram) daging matang, ayam atau ikan dan 1 telur.
7. Lemak dan minyak: 2 hingga 3 porsi per hari
Pastikan Anda menggunakan minyak nabati dan bukan yang lain. Anda bisa memasukkan margarin dan minyak seperti canola, jagung, zaitun atau safflower. Anda juga bisa memasukkan mayones rendah lemak dan saus salad ringan.
Misalnya, 1 sendok teh (4,5 gram) margarin lunak, 1 sendok teh (5 ml) minyak sayur, 1 sendok makan (15 gram) mayones, dan 2 sendok makan (30 ml) saus salad.
8. Permen dan gula tambahan: 5 porsi atau lebih sedikit per minggu
Kendalikan konsumsi gula dan hindari permen, soda, dan gula pasir. Misalnya, 1 sendok makan (12,5 gram) gula, 1 sendok makan (20 gram) agar-agar atau selai dan 1 cangkir (240 ml) limun.