Bisnis.com, JAKARTA – Menu saat buka puasa memang tak bisa dilepaskan dari jenis makanan dan minuman manis dan segar. Bahkan, umat muslim dianjurkan untuk berbuka dengan sesuatu yang manis.
Lantas bagaimana dengan para penyandang diabetes yang diharuskan menjaga kandungan zat gula dalam tubuh?
Dokter spesialis penyakit dalam Sidartawan Soegondo mengatakan bahwa sebenarnya para penyandang penyakit gula itu tidak memiliki pantangan apapun terhadap jenis makanan dan minuman tertentu.
Akan tetapi, ada tiga hal yang periu diperhatikan yaitu jumlah, kandungan, dan jadwal. Artinya bahwa penyandang diabetes perlu lebih memerhatikan zat apa yang terkandung dalam makanan, berapa jumlahnya, dan jadwal makannya.
“Kalau buka puasa dengan teh manis atau es campur atau cendol atau apapun itu ya engga apa-apa, tapi ingat tiga hal itu. Yang paling penting jangan berlebihan dan jangan berulang-ulang,” katanya di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa diperbolehkan memakan buah kurma dalam kadar yang cukup, “kalau ukurannya besar itu satu [buah] saja, tapi kalau kecil boleh lah sampai 3 [buah], tapi yang kurma original bukan yang sudah dimasukkan cokelat atau sebagainya,” imbuhnya.
Adapun, Sidartawan mengatakan bahwa para penyandang diabetes memang diperbolehkan puasa dengan terlebih dahulu berkonsultasi kepada dokter.
Kebiasaan puasa bakal memengaruhi pola makan dan aktivitas dibandingkan dengan hari-hari biasa sehingga diperlukan penyesuaian tertentu yang memerlukan anjuran dokter.
Misalnya saja pada hari biasa kita makan rutin 3 hari sekali, tetapi saat puasa hanya 2 kali.
Adapun di luar itu, Sidartawan menganjurkan untuk langsung membatalkan puasa apabila mulai muncul tanda-tanda Hipoglikemia, seperti keringat dingin dan mual berlebihan.
“Kalau sudah seperti itu lebih baik dibatalkan saja, karena akan sangat berbahaya kalau dibiarkan tanpa penanganan. Jangan diuat susah, karena justru banyak pikiran itu yang berpengaruh ke gula dalam tubuh,” ujarnya.