Bisnis.com, JAKARTA—Bagi orang-orang yang pernah mengalami perpisahan, putus cinta, atau apapun itu namanya, peristiwa itu biasanya membawa penyesalan yang mendalam. Bahkan, penyesalan itu bisa membekas begitu lama. Apalagi, jika hubungan yang hancur adalah kisah romansa yang begitu manis.
Menurut laporan Psychology Today, setidaknya ada 3 alasan mengapa penyesalan romantis sering terjadi dan membekas begitu lama. Manusia menyimpan penyesalan romantis karena:
1. Hubungan dengan orang lain adalah kebutuhan dasar manusia
Baca Juga 7 Tanda Pasangan Anda Manipulatif |
---|
Kebutuhan hubungan dengan orang lain dapat disandingkan dengan kebutuhan makanan dan tempat tinggal. Oleh sebab itu, tidak heran apabila penyesalan karena hubungan yang rusak membekas begitu dalam.
Bahkan, sebagian besar orang merasa menyesal akan hubungannya lebih dari penyesalan akan keuangan dan karier. Putus cinta dari hubungan yang romantis cenderung menjadi problem paling besar yang pernah dialami manusia.
2. Penyesalan dihantui pemikiran “seandainya itu tidak terjadi”
Orang yang patah hati sering kali dihantui pemikiran yang membandingkan kenyataan dan kemungkinan lain yang mungkin bisa terjadi. Anda mungkin mulai membayangkan kesempatan, peluang, dan harapan lain apabila hal itu tidak terjadi di masa lalu.
Ketika kita menyadari bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang berbeda, tetapi kita tidak bisa lagi kembali untuk mengubahnya, itulah sumber penyesalan yang terbesar. Inilah yang membuat kisah cinta yang hilang dari masa lalu masih menghantui.
3. Mengambil hikmah dari penyesalan
Keyakinan untuk tidak mengulang kembali kesalahan yang sama mendorong penyesalan yang lebih besar.
Walaupun sebetulnya dalam penyesalan itu terdapat komitmen untuk melakukan hal yang lebih baik dan tidak mengulang kesalahan yang sama. Jadi, merasa menyesal tentang percintaan yang gagal di masa lalu sebenarnya membantu Anda menemukan cinta sejati.