Bisnis.com, JAKARTA – Setiap anak Indonesia, termasuk penderita down syndrome memiliki kesempatan yang sama untuk bermain, berkreasi, dan berkarya.
Ketua Umum Yayasan Citra Kartini Indonesia (CIRI) Ayu Rosan di sela acara pelatihan motorik bagi anak-anak penderita down syndrome, yang diselenggarakan CIRI Centennial di Rumah Ceria Down Syndrome, Pejaten Barat, Jakarta, Sabtu (22/6).
“Kami mengajarkan kepada anak-anak down syndrome cara membuat ikat celup yang ramah lingkungan. Ini adalah proyek pertama CIRI Centennial dan hasil dari pelatihan ini akan ditindaklanjuti untuk program selanjutnya,” jelas Ayu.
Ayu mengatakan, pada pelatihan yang berlangsung selama satu hari itu, anak-anak down syndrome mendapat dukungan dari anggota CIRI Centennial tentang cara pembuatan ikat celup ramah lingkungan. “Nantinya ikat celup yang dihasilkan dapat dijadikan syal dan aksesoris lainnya,” kata Ayu.
Ketua CIRI Centennial Raisya Roeslani mengaku, bangga dapat bermain sambil berbagi pengetahuan dengan teman-temannya, penderita down syndrome yang bernaung di bawah Yayasan Wimar Asih.
“Teman-teman penderita down syndrome juga mempunyai hak sama seperti kita untuk bermain, berbagi pengalaman, dan berkreasi. Saya sangat bersyukur dapat membuat ikat celup menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan. Melalui pelatihan ini, teman-teman dapat melatih motorik mereka,” kata Raisya.
Menurut Raisya, CIRI Centennial sejak didirikan tahun lalu, melakukan aktivitas sosial dan pelestarian lingkungan.
CIRI Centennial melakukan penanaman sebanyak 500 pohon di sejumlah daerah pada 2018.
“Pewarna yang kami gunakan berasal dari pohon-pohon yang ditanam. Saat ini, kami melakukan kegiatan sosial sambil belajar secara akademis. Masih banyak hal lainnya yang kami akan lakukan. Ini adalah PR yang harus diselesaikan,” katanya.