Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah lukisan berjudul Aku Cinta Padamu Tanah Airku (cat minyak pada kanvas, 202 x 301 cm, 1966) akhirnya dapat dipamerkan pertama kalinya untuk umum di Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional #2 bertajuk Lini Transisi yang dgelar pada 2-31 Agustus 2019.
Selama ini, lukisan ini disimpan di Gedung Pancasila yang sangat tertutup. Ibarat menemukan harta karun, para kurator pameran senang bukan kepalang.
Lukisan karya S.Sudjojono yang baru ditemukan wujud aslinya ini akhirnya dapat dinikmati pencinta seni setelah bertahun-tahun tak kelihatan.
Belum ada riset yang sah, namun lukisan ini diduga dibuat atas permintaan Adam Malik sebagai koleksi pribadi.
Ketika Adam Malik menjadi menteri luar negeri, lukisan itu kemudian diserahkan ke Kementerian Luar Negeri RI. Aku Cinta Padamu Tanah Airku dibuat pada 1950-an, dengan latar Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dalam lukisan, ada dua sosok anak yang sedang memandang ke hamparan alam yang luas. Jika diperhatikan dengan saksama, kedua anak itu memiliki ekspresi yang menimbulkan pertanyaan di dalam benak.
Pertanyaan tentang apa yang sedang dilakukan anak-anak itu, situasi apa yang sebenarnya mereka alami, dan perasaan apa yang sedang diwakilinya.
Para kurator menduga bahwa kedua anak yang digambarkan Sudjojono dalam lukisan itu tengah mengekspresikan perasaan yang kalut, bingung, tidak stabil, dan tidak pasti setelah kemerdekaan.
Kekuatan ekpresi seperti inilah yang menjadi salah satu kekhasan Sudjojono. Dia berhasil mengantarkan penjiwaan yang tepat dalam karya-karyanya. Selama perjalanan hidupnya–bahkan hingga kini-, nama Sudjojono dikenang sebagai pelukis legendaris.
Dia menjadi salah satu tokoh pemegang kunci perjalanan seni rupa modern di Tanah Air. Pria kelahiran Kisaran ini memang seniman yang unik, kritis, dan mumpuni. Bakatnya ibarat hadiah spesial yang menggariskan perjalanan hidup dan perjalanan keseniannya.