Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang perilisan film horor karya sutradara Joko Anwar berjudul Perempuan Tanah Jahanam pada 17 Oktober 2019, berbagai teaser melalui media sosial dikeluarkan secara masif untuk mengundang rasa penasaran publik.
Salah satu yang menarik adalah teaser video teror topeng yang dibagikan Joko Anwar di platform media sosial Twitter.
Pada teaser itu terlihat banyak orang yang memakai topeng menyeramkan di sebuah café di kawasan Jakarta. Video tersebut sukses membuat orang-orang dalam video terkejut dan merasa ketakutan.
Cuitan video tersebut sukses membuat warganet mengapresiasi tipe promosi yang dilakukan Joko Anwar yang terkesan tidak biasa ini.
“Judul filmnya aja perempuan tanah jahanam, promosinya mesti jahanam...wkwkwk...good promosi,” tulis akun @dinofV.
“S3 pemasaran :(,” tulis akun @aldialridzwan.
“Semoga gak ketemu yang ginian,” tulis akun @ikiyu_.
Menanggapi promosi film yang akan dibintangi Tara Basro, Christine Hakim dan Asmara Abigail tersebut, Ichsan, pengamat film dari channel Mau Nonton, terdengar takjub dengan totalitas Joko Anwar dalam mempromosikan filmnya.
“Kayaknya jarang ya ada tipe promosi film horor yang seperti ini. Dulu Suzzana Bernafas dalam Kubur hanya press conference yang Luna Maya-nya akhirnya di-make up seperti Suzzana,” ujar ichsan saat berbicara pada Bisnis.com pada Rabu (18/9/2019).
Teror topeng
— Joko Anwar (@jokoanwar) September 16, 2019
Perempuan Tanah Jahanam
Maap ya kalo bikin kaget :) pic.twitter.com/gxEL1YQW6a
Ichsan menyebut warganet semakin penasaran dengan satu pertanyaan kunci menjelang akhir penayangan video tersebut dimana seseorang perempuan bertanya ‘kerasa nggak?’ dengan senyum sinis menatap kamera dengan latar belakang yang gelap khas sinematografi film horor.
“’Kerasa nggak?’ kalimat itu kunci banget! Orang-orang melihat vibe film horornya juga berbeda dari film horor kebanyakan,” ujar Ichsan.
Promosi Lewat Media Sosial
Meski belum bisa memperkirakan film Perempuan Tanah Jahanam akan sesukses film Pengabdi Setan, film horor Joko Anwar tersukses hingga saat ini, Ichsan menyebut Joko Anwar pintar memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi filmnya.
“Kalau dilihat Joko Anwar mulai menyadari media sosial sebagai sebuah lini promosi itu setelah beberapa hari Pengabdi Setan tahun 2017 tayang di bioskop. Banyak yang bilang bagus dan akhirnya di-blow up di media sosial khususnya Twitter,” ungkap Ichsan.
Terbukti, untuk film Gundala yang tayang di bioskop Agustus lalu, Joko Anwar kembali menggunakan media sosial untuk mempromosikan film karyanya tersebut.
“Kalau Twitter sepertinya Joko Anwar bisa berekpresinya karena Twitter itu bentuknya tulisan, foto dan video yang juga ada utasnya. Instagram juga dia mainkan namun tidak semasif Twitter karena Instagram kan pada dasarnya cuma foto doang,” terang Ichsan.
Ichsan mengatakan faktor cerita dalam film tersebut sebenarnya lebih berperan penting dibandingkan berbagai promosi film yang masif dilakukan Joko Anwar untuk mempromosikan filmnya.
“Saya tidak bisa bilang film ini akan sesukses Pengabdi Setan atau tidak kalau belum nonton filmnya langsung. Cuma kalau lihat dari teaser-nya, saya sudah cukup penasaran,” tutup Ichsan.