Bisnis.com, JAKARTA - Mossack Fonseca, sebuah firma hukum Panama di pusat skandal "Panama Papers", telah mengajukan gugatan terhadap Netflix Inc. atas film barunya yang didasarkan pada kasus tersebut, berjudul "The Laundromat".
Mossack Fonseca menuduh perusahaan streaming video memfitnah pihaknya dan menuntut film tersebut ditarik.
Panama Papers, yang terdiri dari jutaan dokumen yang dicuri dari Mossack Fonseca dan bocor ke media pada 2016, memicu skandal global setelah mengungkap betapa klien yang kaya dan kuat termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan superstar sepak bola Lionel Messi menggunakan perusahaan offshore untuk menghindari pajak.
Film "The Laundromat" dibintangi oleh Gary Oldman dan Antonio Banderas sebagai dua mitra Mossack Fonseca di pusat skandal, Jurgen Mossack dan Ramon Fonseca.
"Dalam filmnya (Netflix) memfitnah dan menggambarkan penggugat (Mossack dan Fonseca) sebagai pengacara yang tidak peduli dan kejam yang terlibat dalam pencucian uang, penggelapan pajak, suap dan / atau tindakan kriminal lainnya," kata Mossack Fonseca dalam salinan gugatan, dilansir Reuters, Kamis (17/10/2019).
Gugatan itu diajukan di pengadilan federal A.S. di Connecticut pada 13 Oktober 2019. Netflix tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Baca Juga KPK Resmi Tahan Wali Kota Medan |
---|
Dalam cuplikan resmi atau trailer "The Laundromat," Meryl Streep, pemeran janda yang menyelidiki penipuan asuransi, melontarkan pertanyaan berikut dan dijawab dalam huruf tebal dan besar: "Bagaimana 15 juta jutawan di 200 negara tetap kaya? Dengan pengacara seperti ini. "
Video itu kemudian menunjukkan pengacara berpakaian elegan yang dimainkan oleh Oldman dan Banderas tertawa terbahak-bahak.
Mossack Fonseca ditutup tahun lalu setelah dituduh oleh jaksa A.S. membantu klien menyembunyikan aset, investasi, dan pendapatan dari otoritas pajak pemerintah menggunakan berbagai yayasan palsu dan perusahaan kulit.
Baca Juga Polisi Tangkap Artis Vicky Nitinegoro |
---|
Sementara Jurgen Mossack tidak menanggapi permintaan komentar. Sumber yang dekat dengan kedua pengacara mengatakan bahwa mereka mempertahankan posisi mereka bahwa kebocoran besar-besaran dokumen internal perusahaan terdiri dari "pencurian informasi atau peretasan" yang ilegal.