Bisnis.com, JAKARTA — Orang dengan riwayat penyakit paru obstruktif kronik menjadi satu yang paling rentan terhadap serangan virus corona.
Berdasarkan situs boldsky.com, pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) memiliki case fatality rate (CFR) atau angka kematian akibat Covid-19 lebih dari 6 persen.
Para peneliti menemukan bahwa pasien PPOK lebih sulit menangani infeksi virus baru di tubuhnya. Dengan demikian, pasien berpotensi mengalami sejumlah komplikasi berat setelah terpapar virus corona.
Para peneliti menyarakan agar orang dengan PPOK menyimpan obat resep untuk 30 hari selama masa pandemi. Selain itu ada tujuh langkah pencegahan yang perlu dilakukan:
1. Jangan mengunjungi rumah sakit, kecuali sangat membutuhkan.
2. Saat harus berada di ruang publik, jaga jarak setidaknya 2 meter dengan orang lain.
3. Setelah menyentuh objek-objek di ruang publik, cuci tangan dengan sabun setidaknya 20 detik.
4. Sebisa mungkin hindari kontak dengan secara fisik dengan orang lain.
5. Jangan sentuh muka dengan tangan yang belum dicuci dengan sabun.
6. Gunakan masker atau tutup dengan tisu saat bersih maupun batuk, kemudian buang tisu tersebut ke tempat sampah.
7. Hindari rokok baik pasif maupun aktif kaeena hal ini akan membantu sistem pertahanan paru-paru melawan virus corona saat dibutuhkan.
Selain tujuh hal di atas, orang dengan PPOK juga perlu berkonsulitasi dengan dokter untuk mengelola gejala selama periode pandemi. Setiap pasien dengan gejala tidak nyaman di dada secara terus-menerus, sulit bernafas, bibir kebiruan, dan pusing harus segera mencari bantuan medis.