Gejala jantung10/boldsky.com
Health

Kenali 2 Kondisi Henti Jantung ini, Beda dengan Serangan Jantung,

Desyinta Nuraini
Senin, 11 Mei 2020 - 05:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit jantung masih menjadi penyakit mematikan di seluruh dunia. Sekali saja bermasalah, nyawa jadi taruhannya.

Belakangan sebagian masyarakat mengira henti jantung dengan serangan jantung adalah dua hal yang sama. Namun Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay mengatakan keduanya berbeda.

Henti jantung adalah kondisi di mana jantung tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai pompa yang efektif, dan dengan demikian tidak terjadi sirkulasi darah yang cukup untuk memberikan suplai ke otak dan jaringan tubuh.

"Kadang henti jantung, jantung masih bergerak, tapi tidak memompa lagi karena terjadi aritmia berat atau gangguan listrik jantung yang fatal," ujarnya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, serangan jantung terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung. Memang penyebab terbanyak henti jantung adalah serangan jantung. Namun tidak semua serangan jantung akan menjadi henti jantung. Banyak orang yang mengalami serangan jantung masih bisa bertahan hidup, namun memang jantungnya tidak normal seperti semula karena sebagian mengalami kerusakan.

Vito menerangkan ada dua kondisi orang yang mengalami henti jantung. Pertama, jantungnya memang sudah tidak berdetak yang artinya pasien tidak bisa lagi ditolong karena sudah meninggal dunia. Kedua, jantung pasien masih ada getaran akibat gangguan listrik jantung yang berat dan fatal, tetapi tidak sampai melakukan gerakan memompa.

Pasien henti jantung yang masih memiliki peluang hidup itu, lanjut  Vito, akan segera dilakukan pertolongan pertama dengan melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru dan dibantu dengan ventilator. Jika dalam pantauan Elektrokardiogram (EKG) masih ada irama jantung, biasanya tidak beraturan, akan dilakukan kejut jantung untuk mengembalikan irama jantung menjadi normal.

"CPR kembalikan fungsi pompa jantung dan sirkulasi pernapasan. Supaya tetap ada oksigen yang mengalir ke otak dan organ-organ lain," jelasnya.

Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro