Bisnis.com, JAKARTA – Novavax Inc, perusahaan pengembang vaksin Amerika Serikat mengklaim bisa memproduksi hingga 100 juta dosis vaksin pada tahun ini, dan berpotensi mencapai angka lebih dari satu miliar dosis pada 2021.
Vaksin yang dikembangkan oleh Novavax dilaporkan mengandung protein yang menyerupai protein di permukaan virus corona baru. Hal ini seharusnya bisa memicu respons kekebalan terhadap virus yang pernah disuntikkan.
Saat ini, Novavax menyatakan bahwa telah memulai uji coba manusia vaksin virus corona (Covid-19) ke manusia. Perusahaan yang berkantor pusat di Gaithersburg, Maryland ini mengatakan berencana mendaftarkan sekitar 130 orang sehat berusia 18-59 tahun di dua lokasi untuk penelitian lebih lanjut.
Sebagian subjek uji coba fase 1 menerima vaksin yang juga memiliki bahan yang disebut dengan bahan pembantu, dirancang untuk meningkatkan respons kekebalan tubuh. Adjuvan Novavax dilaporkan berasal dari kulit pohon cemara asli Chili.
Mereka mengharapkan hasil awal dari penelitian akan keluar setidaknya pada dua bulan mendatang, yang akan menentukan apakah vaksin dengan kode NVX-CoV2373 itu aman dan dapat memicu respons kekebalan pada relawan.
Jika hasil awalnya menjanjikan, Novavax berencana segera melanjutkan ke fase kedua penelitian yang akan dilakukan di beberapa negara termasuk Amerika Serikat dalam rentang usia yang lebih luas. Tahapan kedua ini akan menguji apakah vaksin dapat mengurangi risiko orang terkena Covid-19.
CEO Novavax Stanley Erick mengatakan perusahaan telah mulai meningkatkan produksinya sebelum mengetahui apakah vaksin akan terbukti dalam studi lanjutan. Biasanya, lanjutnya, perusahaan akan menunggu enam hingga sembilan bulan untuk memulai penumpukan.
“Kami mengambil risiko dan mulai memproduksi pada skala yang lebih besar. Waktu adalah hal terpenting saat ini,” katanya dalam sebuah wawancara seperti dikutip Wall Street Journal, Selasa (26/5/2020).
Upaya yang dilakukan oleh Novavax telah mendapatkan dukungan dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Oslo yang telah menjanjikan dana pengembangan vaksin sebesar US$388 juta.
Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk membantu menjalankan uji klinis dan mulai meningkatkan produksi dosis. Sebagai gantinya, Novavax telah berjanji untuk memperluas manufaktur di luar Amerika Serikat dan berpartisipasi dalam sistem alokasi dan distribusi vaksin global.
Sementara itu, laporan WHO menyebut hingga saat ini ada lebih dari 120 vaksin virus corona eksperimental yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Ini termasuk upaya dari Moderna Inc dan Pfizer yang sudah masuk dalam tahap pengujian manusia.