Apakah Kehadiran Vaksin Berarti Membuat Kita Kembali Hidup Normal?
Jain meragukan kehidupan akan kembali normal di tahun pertama penemuan vaksin. Banyak hal yang masih harus dipertimbangkan dan dilakukan.
“Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk berhati-hati. Kita semua harus memakai masker, berperilaku dengan jarak sosial, dan proses ini akan tetap berkembang selama periode waktu tertentu,” katanya.
Kebanyakan ahli setuju bahwa vaksin tidak akan memberantas virus corona. Ooi menuturkan bahwa terlalu banyak orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 saat ini, sehingga virus itu akan sangat sulit dikatakan musnah atau tidak akan hilang.
Selain itu, virus ini dilaporkan berasal dari hewan yang berarti tidak akan mungkin memvaksinasi seluruh hewan, termasuk hewan liar, “Jadi kita akan tertular virus ini, dan kadang-kadang menyebar dan menyebabkan wabah, terutama ketika tingkat vaksinasi rendah. Dan itulah tantangannya,”’ ungkapnya.
Selain itu, Jin Dong-Yan dari University of Hong Kong's School of Biomedical Sciences mengatakan publik mungkin harus menerima kenyataan bahwa vaksin pertama yang digunakan bisa jadi tidak dapat mencegah infeksi, tapi hanya mencegah virus menyebabkan penyakit parah.
Ian Jones, Virologi dari University of Reading mencatat bahwa data hasil uji coba vaksin yang dirilis sejauh ini menunjukkan bahwa vaksin eksperimental melindungi orang dari Covid-19, tetapi mungkin tidak memberikan kekebalan pensteril untuk menghentikan infeksi sama sekali.
“Masalahnya adalah seseorang yang divaksinasi masih dapat terinfeksi dan kemudian dapat menyebarkan virus, jadi itu bukan solusi yang tepat Namun bagaimanapun, itu adalah cara yang sangat berguna untuk memerangi pandemi,” katanya kepada Insight.
Kim juga menuturkan bahwa dari semua solusi yang ada untuk mengakhiri pandemi, vaksin merupakan cara yang paling hemat. Vaksin adalah intervensi potensial yang akan membawa publik kembali ke kehidupan yang sebelumnya.
Seberapa mirip kehidupan yang bisa didapatkan kembali akan tergantung pada kualitas vaksin dan juga beberapa hal yang tidak diketahui tentang virus dan infeksinya pada populasi, “Kami telah belajar banyak hal dalam 6 bulan, tetapi itu tidak cukup,” katanya.
Dengan asumsi tingkat vaksinasi berada pada 60 hingga 70 persen lima tahun dari sekarang, Kim mengatakan bahwa hal itu telah melindungi penduduk dari konsekuensi wabah berbahaya bagi populasi manusia.
“Anda akan melihat infeksi Covid-19 sesekali yang terlihat seperti seseorang demam dan mungkin batuk atau sesak napas. Anda akan mengujinya, dan Anda akan menemukan itu adalah infeksi Covid. Tapi itu tidak akan menyebar dalam populasi karena cukup banyak orang yang kebal,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
