Ilustrasi/Futuretimeline.net
Health

AS Hadapi Lonjakan Kasus Virus Corona di Panti Jompo

Desyinta Nuraini
Jumat, 14 Agustus 2020 - 19:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat tengah menghadapi lonjakan kembali kasus virus corona di panti jompo. Hal ini mengkhawatirkan mengingat panti jompo tempat orang-orang yang paling rentan mengalami infeksi yang parah.

Dilansir dari The Washington Post, Jumat (14/8/2020), data federal yang dikutip oleh dua asosiasi perawatan jangka panjang minggu ini menunjukkan bahwa jumlah kasus baru di panti jompo mencapai titik terendah di 5.468 pada minggu ketiga Juni dan telah naik menjadi 8.628 pada Minggu ketiga 19 Juli.

Kematian di panti jompo akibat Covid-19 memang turun tajam menjadi 1.324 pada Minggu 28 Juni. Namun menurut American Health Care Association and the National Center for Assisted Living, peningkatan kematian biasanya menyusul beberapa minggu setelah adanya peningkatan kasus.

Gubernur Florida Ron DeSantis khawatir akan meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19 di panti jompo. Pasalnya Florida termasuk dalam wilayah yang memiliki kasus positif cukup banyak dan memiliki populasi lansia yang cukup besar.

"Selama beberapa minggu ke depan, saya prihatin melihat semacam ekor di mana kita mulai melihat beberapa dari kematian perawatan jangka panjang ini," ujar DeSantis pada sebuah forum di Tallahassee.

Analisis terpisah dari 35 negara bagian AS yang dirilis 21 Juli oleh Kaiser Family Foundation menemukan bahwa kasus di fasilitas perawatan jangka panjang pada lansia melonjak 11 persen dalam dua minggu terakhir pada Juli.

Tetapi di 23 negara bagian hot spot, mereka naik 18 persen, dibandingkan dengan hanya 4 persen di 12 negara bagian yang mengendalikan virus dengan lebih baik. Ulasan itu termasuk panti jompo, fasilitas hidup berbantuan dan jenis perawatan jangka panjang lainnya.

Penghuni panti jompo menyumbang sekitar 35 persen hingga 40 persen dari semua kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat. Setidaknya 163.000 orang di Amerika Serikat telah meninggal karena covid-19, menurut analisis data Washington Post.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro