Bisnis.com, JAKARTA - Harapan baru muncul saat temuan obat virus corona (Covid-19) dari tim gabungan memiliki efektivitas hingga 98 persen terhadap pasien.
Tim gabungan dari Universitas Airlangga (Unair), TNI AD, Badan Intelijen Negara (BIN) dan BPOM telah menyelesaikan uji klinis fase 3 kombinasi obat Covid-19 untuk pasien yang dirawat tanpa ventilator. Obat ini diklaim memiliki efektivitas hingga 98 persen.
Rektor Unair, M. Nasih menuturkan ramuan kombinasi yang digunakan oleh tim gabungan penemu obat Covid-19 berasal dari rujukan berbagai jenis obat tunggal, yang juga dipakai di banyak negara termasuk WHO.
“Setelah kami kombinasikan daya penyembuhannya meningkat dengan sangat tajam dan baik. Untuk kombinasi tertentu itu sampai 98 persen efektivitasnya," dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
Ada tiga kombinasi obat yang dihasilkan Unair dan telah mengikuti uji klinis. Pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.
Menurut Nasih, status obat ini siap untuk diproduksi dan diedarkan. Namun sebelumnya mereka harus menunggu izin dari BPOM.
Nasih berujar penelitian obat Covid-19 sudah mengikuti berbagai macam aspek yang dipersyaratkan BPOM. Ia pun berharap izin produksi dan izin edar bisa segera keluar. "Sehingga gak ada celah yang kemudian bisa menghalangi ini untuk tidak berlanjut pada proses berikutnya," tuturnya.
Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa menuturkan bahwa pengujian obat Covid-19 ini sebatas untuk pasien yang dirawat tanpa alat bantu ventilator. Dia mengungkapkan pasien yang telah menggunakan ventilator tidak bisa menggunakan obat virus corona.
"Jadi memang ada keterbatasan. Untuk pasien yang sudah on ventilator memang tidak bisa," katanya dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Sabtu, 15 Agustus 2020.
Andika menuturkan dalam pengembangannya, obat ini telah digunakan untuk mengobati ratusan siswa Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD positif Covid-19 yang memenuhi inklusi. Dia bersyukur kini seluruh siswa Secapa telah dinyatakan sembuh. "Tadi pagi nol. Habis semua dan tidak ada lagi yang positif," tuturnya.