Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit-penyakit yang menyerang anak dikhawatirkan akan meningkat pasca pandemi virus corona. Hal ini lantaran pemberian imunisasi terganggu selama adanya (Covid-19).
"Sangat dikhawatirkan ahli kesehatan, badan kesehatan dunia dan nasional, nanti pandemi setelah berlalu kita mendapat penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi. Ini karena cakupan imunisasi berkurang," ujar Ketua UKK Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Nastiti Kaswandani dalam diskusi virtual, Kamis (5/11/2020).
Menurut survei cepat yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada puskesmas di 540 kabupaten dan kota di Indonesia, hasilnya hampir 84% dari fasilitas kesehatan tersebut melaporkan, layanan imunisasi mengalami gangguan signifikan akibat wabah Covid-19 dan kebijakan pemerintah mengenai langkah-langkah menjaga jarak.
"Angka imunisasi kita drop karena orang tua bnyak yang khawatir bawa anak imunisasi," tegasnya.
Nastiti menyebut terdapat dampak negatif apabila imunisasi anak tidak lengkap. Anak bisa dengan mudah terkena penyakit yang menurunkan imunitas tubuh.
"Penyebab kematian anak, disumbang karena sebelumnya imunisasinya tidak lengkap. Ketika sakit bisa memperberat kondisinya," jelasnya.
Oleh karena itu, di adaptasi kebiasaan baru ini, para orang tua tidak perlu lagi takut datang ke layanan kesehatan untuk mengejar ketertinggalannya imunisasi pada anak. Apalagi unit pelayanan kesehatan pastinya sudah menerapkan standar dan protokol yang ketat untuk mencegah penularan Covid-19.
Namun sebelum itu, para orang tua harus mengecek imunisasi apa saja yang belum diberikan. Setelah itu menghubungi pusat layanan kesehatan untuk meminta jadwal imunisasi.
"Dua suntikan dalam satu kali kunjungan bisa diberikan untuk percepat ketertinggalan," sebut Nastiti.