Bisnis.com, JAKARTA -- Pendekatan dalam pengelolaan amarah telah lama menjadi relaksasi (dalam berbagai bentuk): pernapasan dalam, relaksasi otot, meditasi, dan lainnya.
Hal-hal ini bekerja untuk mengurangi amarah yang tidak diinginkan, tetapi apa yang harus kita lakukan ketika hanya ingin memastikan bahwa kita menyuarakan kemarahan itu dengan cara yang terbaik?
Dikutip dari Psychologytoday, Senin (30/11/2020), Berikut tiga cara untuk mengelola amarah Anda yang tidak melibatkan relaksasi:
1. Jauhkan diri Anda dari situasi yang membuat marah.
Salah satu tantangan kemarahan adalah bahwa orang menemukan diri mereka berpikir (apa yang kita sebut merenungkan) tentang peristiwa yang membuat mereka marah untuk jangka waktu yang lama. Perenungan semacam ini akhirnya menyulut api dengan cara yang seringkali tidak produktif.
Sebaliknya, coba dan jauhkan diri Anda dari situasi tersebut. Lihatlah kemarahan Anda dari sudut pandang orang luar untuk mencoba dan mengukur kewajaran tanggapan marah Anda. Latihan mental ini akan membantu mengurangi amarah Anda dan mengurangi pikiran negatif sekaligus memberi Anda jalan yang lebih jelas ke depan.
2. Pemecahan masalah.
Salah satu alasan munculnya kemarahan adalah untuk mengingatkan kita akan masalah dalam hidup kita. Ketika Anda memiliki masalah berulang yang menyebabkan kemarahan (misalnya, rekan kerja yang sering terlambat, teknologi yang salah yang memperlambat Anda), fokuslah untuk menyelesaikan masalah. Mendedikasikan sedikit waktu untuk mengatasi penyebab yang mendasari ini akan mencegah masalah berulang dan membuat Anda frustrasi dari hari ke hari.
3. Ekspresikan kemarahan Anda dengan cara yang tidak agresif.
Bagian paling menantang dalam mengelola amarah adalah mengekspresikannya secara produktif. Ekspresi agresif sering kali menimbulkan konsekuensi negatif dan menahannya terlalu sering juga tidak baik bagi kita. Sebaliknya, cobalah untuk mengungkapkan amarah Anda secara tegas dan tidak agresif.
Luangkan waktu sejenak untuk menunggu sampai Anda berpikir lebih jernih dan menyuarakan kemarahan itu ke sumbernya tanpa serangan karakter. Perjelas perasaan Anda sembari mengupayakan solusi yang produktif dan masuk akal.