Popok bayi/howstuffworks.com
Health

Saluran Cerna Sehat, Dorong Imunitas Bayi

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Senin, 28 Desember 2020 - 20:56
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Bagi orang tua yang baru memiliki anak, terutama bagi pasangan muda menjaga kesehatan saluran pencernaan bayi bukanlah perkara yang mudah.

Dalam menjamin proses tumbuh kembang dan memperkokoh sistem pengembangan sistem imun anak, menjaga saluran pencernaan adalah keniscayaan.

Meski demikian tidak semua orang tua bisa mengenali gejala masalah pencernaan pada bayi, apalagi, jika harus mendapati beberapa mitos yang berkaitan dengan bakteri pada pencernaan anak. Salah satu yang bisa menjamin kesehatan pencernaan anak adalah asupan probiotik.

Menurut kajian American Academy of Pediatrics (AAP) Evidence on Probiotics and Prebiotics in Infants & Children Pediatrics, yang dikutip Senin (28/12/2020) menyatakan pemberian probiotik pada bayi dan anak sehat, pada awal diare akut akibat infeksi virus (acute viral gastroenteritis), dapat menurunkan lama sakit selama satu hari lebih cepat dibandingkan bayi/anak yang tidak diberikan probiotik.

Probiotik juga ditemukan cukup efektif dalam mencegah diare akibat konsumsi antibiotik jangka panjang (antibiotic-associated diarrhea) pada anak sehat. Beberapa penelitian mendukung penggunaan probiotik untuk mencegah Enterokolitis Nekrotikans pada bayi dengan BB > 1000 gram, penelitian lebih lanjut masih dilakukan.

Menurut dr. Frieda Handayani, SpA(K), asupan probiotik pada awal kehidupan bayi didapatkan dari ASI mampu membantu mengoptimalkan kesehatan saluran cerna, meningkatkan daya tahan tubuh serta menunjang tumbuh kembang anak dan kecerdasan dan perilaku anak. Hal ini dikarenakan ASI didominasi oleh jenis probiotik Streptococcaceae, diikuti Bifidobacterium dan sebagian kecil Lactobacillus.

Hal ini jelas menyebabkan kondisi dimana kesehatan saluran cerna sangat penting bagi tubuh karena sebagai satu-satunya pintu masuk nutrisi. Adapun peran nutrisi dan microbiota baik dalam saluran cerna bersimbiosis mendukung daya tahan tubuh, kecerdasan dan perilaku anak.

Lantas bagaimana cara kerja probiotik pada pencernaan secara detil? Ternyata, mekanisme kerja probiotik bagi perkembangan anak juga sangat beragam.

 

Pertama, meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengaktivasi makrofag dan produksi Imunoglobulin A.

Kedua, menginduksi toleransi terhadap antigen makanan.

Ketiga, menghasilkan bakteriosin yang menghambat pertumbuhan bakteri jahat.

Keempat, menstimulasi produksi musin alias lendir di saluran cerna.

Kelima, meningkatkan fungsi pertahanan saluran cerna, mengubah pH lingkungan saluran cerna agar bakteri patogen tidak dapat hidup.

Keenam, memproduksi enzim lactase, dan berkompetisi dengan bakteri pathogen. Ketujuh, agar tidak menempel di dinding usus.

Sayangnya, efektivitas mikrobiota cerna dalam tubuh anak memiliki kualitas berbeda tergantung dari faktor pengembangnya.

Adapun faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah Bifidobacterium pada bayi antara lain; penggunaan antibiotic - PPI, metode persalinan, pemberian ASI, stress, infeksi, dan kebiasaan merokok.

“Biasanya jumlah probiotik Bifidobacterium jauh lebih rendah pada usus bayi yang lahir sesar, jika dibandingkan dengan usus bayi yang lahir normal,” terang Frieda.

Frieda pun menyebut jika jumlah bakteri baik meningkat, bayi akan sehat. Sebaliknya bila jumlah bakteri tidak baik meningkat, maka risiko penyakit, alergi dan obesitas meningkat.

Sementara studi terbaru menunjukkan proteksi terhadap antibiotic-associated diarrhea alias diare akibat penggunaan antibiotik jangka panjang pada bayi yang mendapat susu formula yang mengandung Bifidobacterium lactis dan Streptococcus thermophilus.

Sementara itu dr. Molly Dumakuri Oktarina ,SpA(K) menyatakan dalam seribu hari pertama kehidupan (HPK) merupakan periode emas seorang anak yang akan memberikan efek jangka panjang di kehidupan mendatangnya.

Pasalnya, Bifidobacteria adalah bakteri gram positif yang dominan berada di saluran cerna manusia. Pasca persalinan spontan atau normal, bakteri ini mengkolonisasi saluran cerna bayi baru lahir mulai dari minggu pertama kelahiran dan menempati saluran cerna sampai sepanjang kehidupan.

Adanya Bifidobacteria di saluran cerna manusia ini berkontribusi terhadap kesehatan manusia, sebab Streptococcus thermophilus memproduksi asam laktat yang meningkatkan aktivitas enzim laktase sehingga dapay mengurangi kejadian intoleransi laktosa dan mengurangi gejala diare karena infeksi.

Oleh sebab itu pada periode ini terjadi percepatan pertumbuhan dan perkembangan sel tubuh, sel otak, dan sel kekebalan tubuh.

Molly pun menegaskan, dengan porsi sekitar 70 persen sampai 80 persen sel imun terdapat di dalam usus sehingga mikrobiota saluran cerna berperan dalam perkembangan sistem imun alami maka ada banyak hal yang harus dilakukan para perempuan yang sedang hamil untuk menyiapkan kesehatan bayi mereka.

“Pertama, tidak merokok atau terpajan asap rokok. Ibu hamil juga mendapat nutrisi yang cukup dan berkualitas, serta meminimalisasi obat-obatan pada ibu hamil,” tutur Molly.

Pada saat melahirkan, Molly menganjurkan para ibu untuk memilih metode melahirkan secara per-vaginam bila tidak ada kontraindikasi medis. Saat bayi lahir, segeralah melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bila kondisi ibu dan bayi baik.

Sesudah kelahiran, bayi harus melalui ASI ekslusif menjamin nutrisi yang baik dan seimbang, mengikuti imunisasi, meminimalisasi penggunaan antibiotik, dan menghindari asap rokok.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro