Bisnis.com, JAKARTA - Penyair Pilo Poly kembali melahirkan karya terbarunya. Penulis buku puisi Arakundoe tersebut meluncurkan kumpulan cerpen berjudul ‘Sepatu dari Masa Lalu’.
"Ini adalah kumpulan cerpen perdana saya, dan diterbitkan oleh penerbit LovRinz," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (17/1/2021).
Pilo mengatakan dalam Kumcer tersebut terdapat 19 judul cerpen. Hampir semua cerpen berlatar belakang konflik Aceh. Konflik berkepanjangan di Serambi Mekkah berdampak pada masyarakat luas, termasuk anak-anak hingga menjadi yatim dan piatu.
"Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang sudah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan buku kumpulan cerpen Sepatu dari Masa Lalu," kata dia.
Pilo mengatakan cerpen di buku tersebut adalah kumpulan cerpen yang pernah dikirim ke berbagai media massa. Beberapa di antaranya telah dimuat di media cetak maupun media online.
Dia menjelaskan Kumcer tersebut dicetak terbatas, tetapi dia membuka peluang mencetak lebih banyak bila digemari lebih banyak pembaca.
"Selain dicetak terbatas, buku Kumcer ini juga dapat dinikmati secara daring, atau online. Karena buku tersebut sudah tersedia pula di Google Play Store. Kawan-kawan dapat memiliki buku tersebut secara Ebook, atau pesan ke penulisnya langsung," kata dia.
Pilo Poly adalah nama pena dari Saifullah S. Ia lahir di Bandar Baru, Pidie Jaya, Aceh pada 16 Agustus 1987. Beberapa karya puisi dan cerpennya telah dimuat di berbagai media massa.
Puisi dan cerpennya juga tercantum dalam antologi bersama seperti Antologi Puisi Senyum Bidadari Kecil (2011), Antologi Cerpen Israel Di Mata Kami (2012), Antologi Cerpen Jatuh Cinta Pada Palestina (2012), Antologi Puisi Sang Jejak (2012), Antologi Puisi Presiden untuk Presidenku (2012), dan Antologi Puisi Ayat-Ayat Rindu (2013).
Baca Juga Perjamuan Khong Guan Ala Joko Pinurbo |
---|
Kemudian Antologi Puisi Kata Mereka Tentang Cinta (2013), Antologi Cerpen Cinta Dalam Koper (2013), Antologi Nonfiksi 19 Jurus Mabuk Penulis Sukstres (2015), Antologi Puisi Matahari Cinta Samudera Kata (2016), Antologi Puisi Pasie Karam (2016), dan Antologi Puisi Tifa Nusantara 3 Marabahan: Ije Jela (2016).
Lalu Antologi Puisi "1550 MDPL" (2016), Antologi Biografi Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017), Antologi Puisi Soekarno, Cinta dan Sastra (2018), Antologi Puisi Jejak Hang Tuah (2018), dan Antologi Puisi A Skyful of Rain (2018), Seperti Belanda (2020), Pashmina Merah Jambu (2020).
Buku puisi tunggalnya adalah Yusin dan Tenggelamnya Keadilan (2014), Sehelai Daun yang Merindukan Ranting (2016), dan ARAKUNDOE (2018). Sepatu dari Masa Lalu (2021) adalah Kumpulan Cerpen perdananya.
Pada 2017, Pilo Poly terpilih sebagai salah satu penerima Beasiswa Tempo Institute angkatan V dari 300 peserta yang diseleksi.
Akhir 2020, dirinya bersama wartawan senior Murizal Hamzah menginisiasi pembuatan Antologi Puisi Seperti Belanda, dari Konflik Aceh ke MoU Helsinki dan mengajak banyak penyair nasional di dalamnya.