Bisnis.com, JAKARTA- Di tengah musim hujan dan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, terdapat berbagai potensi penyakit yang mungkin dapat timbul pada masyarakat. Risiko penyakit ini berpotensi memperluas orang terpapar Covid 19 yang masih melanda.
“Potensi kita terjangkit penyakit di musim hujan dan banjir cukup besar karena saat musim hujan, sistem imun kita cenderung berkurang akibat aktivitas yang terbatas dan cuaca yang membuat kita malas sehingga menghambat untuk berolahraga,” ujar Alex Ranuseto, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Betang Pambelum (Palangkaraya), seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (2/2/2021).
Alex menambahkan bahwa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk akan semakin banyak karena selalu ada genangan air sebagai indukan mereka selama musim hujan dan banjir. Selain itu persebaran tersebut juga menjadi media penularan yang mudah dan cepat untuk penyakit leptospirosis (infeksi yang disebabkan oleh hewan).
Covid-19 akan memperburuk seseorang yang sedang terjangkit penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh musim hujan dan banjir. “Tentu saja bila seseorang telah terjangkit salah satu penyakit musim hujan dan banjir yang kemudian superinfeksi dengan Covid-19 akan menjadi lebih berat prognosis atau perkembangan penyakit yang dideritanya,” ujar Alex.
Menurutnya, penyakit yang berpotensi timbul saat musim hujan dan banjir antara lain flu (influensa), demam berdarah, malaria, diare, hepatitis A, demam tifoid (infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh salmonella typhi), dan leptospirosis.
Masyarakat perlu berhati-hati terhadap dampak terburuk penyakit-penyakit yang diderita seseorang selama musim hujan dan banjir tersebut. Karena itu, dia mengimbau agar setiap masyarakat selalu menggunakan jas hujan atau payung ketika hujan karena kondisi imun yang kurang baik akan mempermudah seseorang terkena penyakit influenza.
“Semua aktivitas yang terkontak langsung antara kulit yang terbuka atau terluka dengan genangan atau tanah basah tanpa alat pelindung seperti sepatu boot dan sarung tangan akan menyebabkan seseorang terkena penyakit leptospirosis,” ungkap Alex.
Dia juga menyarankan agar masyarakat waspada terhadap makan-makanan yang kurang terjaga kebersihannya atau dicuci dengan air yang kurang bersih dan terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur akan menyebabkan diare, penyakit tipes, serta hepatitis A, dan berbagai penyakit lainnya.
Alex menambahkan bahwa tidur tidak menggunakan kelambu atau obat nyamuk gosok serta sering bergadang di luar rumah sangat beresiko bagi seseorang untuk tergigit dan terinfeksi nyamuk malaria.
Adapun pengobatan untuk penyakit musim hujan dan banjir ini bersifat suportif dan simtomatik atau arti kata lain adalah dengan beristirahat total, makan makanan yang bergizi ditambah suplemen vitamin imunomodulator (obat yang menstimulasi pertahanan tubuh), menjaga keseimbangan cairan tubuh agar tidak dehidrasi, mengonsumsi obat anti piretik (penurun panas atau demam), dan kompres air hangat. Bila lebih dari 3 hari keluhan belum ada perbaikan, maka seseorang diasarankan harus segera konsultasi ke dokter.