Bisnis.com, JAKARTA - Sosok Wong Fei-Hung sering diperankan oleh Jet Li dan Jackie Chan. Wong telah menikah hingga empat kali, dan memiliki empat anak, tetapi hanya ada informasi tentang istri keempatnya, Mok Kwai-lan.
Mok, menikah dengan Wong saat berusia 23 tahun. Wong dikenal sebagai seniman bela diri terkenal. Dia juga memperkenalkan bela diri pada perempuan tersebut, dengan menggunakan gaya Shaolin.
Adapun gaya Shaolin yang diajarkan Wong pada Mok lebih menekankan pada teknik pertarungan jarak dekat, dan Wong memasukkan beberapa elemen itu ke dalam hung ga (gaya bela diri Shaolin) setelah mereka bertemu.
Mok hidup lebih lama daripada Wong selama bertahun-tahun. Mok meninggal saat usia 90 tahun pada tahun 1982. Dia pindah ke Hong Kong pada tahun 1936, di mana dia menjalankan sebuah apoteker dan operasi perawatan tulang, dan mengajar hung ga.
Mok adalah perempuan yang terakhir kali menikah dengan Wong, dia juga tidak dapat memberikan banyak informasi tentang sejarah pribadi Wong.
Ada sebuah kisah yang terkenal, tapi mungkin apokrif, tentang bagaimana keduanya bertemu. Pada 1911, Wong sedang memberikan demonstrasi kung fu ketika sepatunya terlepas dan mengenai wajah Mok yang menonton. Mok yang marah mengambil sepatu itu, menerobos kerumunan, dan menampar wajah Wong, mengatakan bahwa dia harus lebih berhati-hati, karena lain kali dia mungkin membuat kesalahan serupa dengan senjata dan melukai salah satu penonton.
Keduanya bertemu lagi setelah paman Mok, yang juga wali dan instruktur bela diri, mencari Wong untuk meminta maaf atas perilakunya. Romansa berkembang, dan Mok dan Wong menikah.
Seperti ayahnya, Wong juga melatih tentara dalam seni bela diri. Dia bekerja sebagai instruktur seni bela diri untuk Resimen ke-5 tentara Guangdong, dan kemudian Milisi Sipil Guangzhou. Menjelang akhir hidupnya, dia mengajar seni bela diri, dan menjalankan apoteker Po Chi Lam di Guangzhou, dan satu lagi di Foshan.
Namun, Wong Fei-Hung menjadi miskin ketika rumah dan apotekernya terbakar selama kerusuhan anti-pemerintah di Guangzhou pada 1924.
Malang tak bisa dihindari, Wong jatuh sakit dan meninggal pada tahun 1924 atau 1925 atau bahkan mungkin tahun 1933. Masyarakat tetap mengenangnya sebagai orang yang tidak pernah kalah dalam satu pertarungan pun semasa hidupnya.