Bisnis.com, JAKARTA - Selama pandemi imbauan cuci tangan sangatlah meracuni setiap orang untuk mengikuti gerakan ini. Virus Covid-19 yang bisa menyerang siapa saja membuat masyarakat rajin dalam mencuci tangan setiap saat. Namun, pentingnya menjaga kesehatan gigi jadi terabaikan.
Hasil temuan survei global Pepsodent yang dilakukan pada masa pandemi dengan melibatkan 6.700 responden di delapan negara menunjukkan fakta yang memprihatinkan. Sekitar 70 persen masyarakat Indonesia ternyata masih terfokus pada menjaga kesehatan fisik dan mental, sementara perawatan gigi dan mulut belum menjadi prioritas.
Bahkan, sebanyak 30 persen responden Indonesia mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan karena rasa malas 46 persen.
Ratu Mirah Afifah, Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation, menyatakan kebiasaan malas menyikat gigi akan memperparah ancaman kesehatan gigi dan mulut.
"Ketika kebiasaan ini terabaikan, survei memperlihatkan bahwa responden Indonesia mengalami sejumlah keluhan seperti nyeri pada gigi, gusi atau mulut dan kemunculan karies baru," katanya pada siaran pers yang di terima Bisnis, Senin (22/3/21)
Ratu Mirah menyatakan kondisi ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang kini lebih banyak di rumah, sehingga kebiasaan gosok gigi dianggap tidak terlalu penting.
Padahal, kesehatan gigi dan mulut semakin tidak boleh dikesampingkan karena penelitian terbaru menemukan bahwa penyitas Covid-19 yang memiliki masalah pada jaringan periodontal, berpotensi 9 kali lebih mungkin untuk meninggal dunia.
Kemudian 4,5 kali lebih mungkin membutuhkan ventilator, dan 3,5 kali lebih mungkin dirawat di ICU, dibandingkan pasien tanpa ada tanda-tanda permasalahan kesehatan gigi dan mulut.
Kondisi ini juga semakin diperburuk karena banyak yang masih enggan memeriksakan gigi dengan tingginya risiko penularan virus corona.
Dokter spesialis gigi tersebut juga menyatakan ada Sebanyak 59 persen orang mengaku menghindari pergi ke dokter gigi meski giginya bermasalah.
"Berangkat dari survei global yang kami lakukan, tahun ini kami ingin kembali membangkitkan kesadaran keluarga Indonesia pentingnya menyikat gigi dua kali sehari, pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur," tutup Mirah.